Gaji tak Dibayar, Ratusan Tentara Rusia Ogah Diterjunkan ke Ukraina
- Mereka dijanjikan gaji 195 ribu rubel, atau Rp 49,7 juta.
- Yang dibayarkan jauh dari jumlah itu. Mereka menolak berlatih dan diterjunkan ke Ukraina.
JERNIH — Lebih 100 tentara Rusia hasil mobilisasi menggelar aksi mogok di pusat pelatihan Ulyanovsk, memprotes gaji yang tak dibayar sesuai janji.
The Moscow Times memberitakan 100 tentara itu berasal dari Republik Chuvashia. Mereka belum menerima jumlah gaji yang dijanjikan, sebesar 195 ribu rubel atau Rp 49,7 juta, dan menolak diterjunkan ke medan perang Ukraina sampai gaji dibayarkan.
“Mereka mengirim kami berperang demi uang,” ujar salah satu dari mareka kepada situs berita 7×7. “Mereka menipu kami.”
Pemogokan di kota tepi Sungai Volga itu masih berlangsung. Tentara itu bersumpah akan terus mogok, sampai jumlah gaji yang dijanjikan dibayar. Tidak ada informasi berapa gaji yang mereka terima saat ini.
“Kami mempertaruhkan hidup kami, pergi ke kematian untuk keselamatan dan kehidupan damai Anda,” tulis tentara wajib militer itu dalam artikel yang dipublikasikan Gulagu.net.
“Kalau begitu, demi siapa kami berperang untuk pemerintah ini. Kami meninggalkan keluarga tanpa dukungan. Kami menolak berpartisipasi dalam operasi militer khusus, dan akan mencari keadilan sampai kami dibayar dengan uang yang dijanjikan Presiden Federasi Rusia,” lanjut mereka.
Situs berita Sota memberitakan sesi latihan menembak dibatalkan dan ruang penyimpanan senjata dikuci. Sejauh ini belum ada pernyataan dari pemerintah Federasi Rusia.