Masihkah Tepuk Tangan Viking Bergema Saat Maroko Menghadapi Prancis?
- Tepuk Tangan Viking kali pertama diperkenalkan kepada dunia oleh fans Islandia di Euro 2016.
- Kini, Maroko menggunakannya dan menyita perhatian dunia.
JERNIH — Selain gol Youssef En-Nesyri ke gawang Diogo Costa, ada satu lagu yang menyita perhatian dunia saat Maroko mengalahkan Portugal 1-0 di perempat final Piala Dunia 2022, yaitu tepuk tangan Viking.
Saat itu, ribuan fans Maroko di Stadion Al Thumama berdiri dengan tangan terjulur ke atas kepala sepanjanga perempat final. Siulan, tepuk tangan, dan cemoohan fans Portugal digantikan kehentingan total, yang membuat siapa pun bisa mendengar batuk di ujung lain stadion.
Kemudian, genderang ditabuh dan terdengar tepuk tangan serempak fans Maroko, dalam satu gerakan, menciptakan gemuruh menggelegar di sekitar stadion. Lalu terdiam. Terdengar instruksi ‘sir’ yang berarti ‘ayo’ dan tepuk tangan bergemuruh lagi.
Proses ini diulangi setiap beberapa detik, tepuk tangan menggema ke sekujur stadion, dan semakin cepat saat pemain Maroko menyereang portugal. Durasi tepuk tangan menjadi lebih cepat dan cepat, sampai akhirnya diikuti tepuk tangan apresiatif pasca-klimaks.
Itulah ‘tepuk tangan Viking’. Fans Maroko menggunakannya untuk menyemangati tim. Tepuk tangan itu melambangkan semangat mereka hadir di Piala Dunia 2022.
Fans Maroko menjadi salah satu kelompok penggemar paling bersemangat dan kreatif sepanjang turnamen. Selain timnas Maroko, fans Maroko punya cara sendiri menyita perhatian dunia.
Tepuk tangan Viking dipopulerkan oleh Bangsa Viking. Islandia adalah negara Bangsa Viking. Tahun 2016, ketika Islandia hadir di Euro 2016 Prancis, fans negeri itu memperkenalkan tepuk tangan Viking untuk menyemangati timnya.
Saat itu, fans Islandia tidak meninggalkan stadion setelah laga usai. Mereka bertepuk tangan dengan para pemain. Tercipta situasi yang kera dan mengintimidasi, meninggalkan kesan mendalam. Berikutnya adalah fans Prancis menggunakannya.
Aljazeera menulis asal tepuk tangan Viking mungkin tidak dimulai di Pantai Islandia, tapi entah di mana. Bukan fans Islandia juga kali pertama menggunakan tepuk tangan Viking, sebab ada sejumlah bukti fans Lens — klub di Ligue 1 Prancis — menggunakannya sebelum 2016.
Di Skotlandia, fans klub Motherwell terinspirasi adegan film 300, dan menggunakan tepuk tangan serupa selama bertahun-tahun.
Harus diakui tepuk tangan Viking menjadi populer ke seluruh dunia karena digunakan fans Islandia di Euro 2016. Maklum, saat itu laga Islandia disiarkan ke seluruh dunia.
Sejak saat itu, tepuk tangan Viking terdengar di pertandingan Kerala Blasters di India, dan digunakan pendukung Persepolis Footbaal Club di Iran.
Mungkin satu kebetulan Islandia menggunakan tepuk tangan Viking untuk mengantar timnya ke perempat final Euro 2016. Saat itu Islandia mengalahkan favorit Inggris. Fans Maroko menggunakan tepuk tangan Viking untuk mengantar timnya mencetak sejarah, sebagai tim Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia.
Keistimewaan Tepuk Tangan Viking
Reda el-Harrachi, fans Maroko berusia 30 tahun, menggambarkan tepuk tangan Viking seperti petir di siang bolong. “Biking merinding,” katanya.
Marwa Mifta, dokter berusia 38 tahun dari Rabat, mengatakan tepuk tangan Viking membuat nasionalisme-nya membuncah. “Kami seolah serempak bertepuk tangan, menciptakan satu suara gemuruh,” katanya.
Alasdair Howorth, jurnalis spesialis sepak bola Afrika, mengatakan fans Maroko menjadikan Piala Dunia 2022 seperti turnamen kandang dengan tim nasional mereka sebagai tuan rumah.
Fans Maroko, juga fans Tunisia, yang hadir di Qatar mungkin tidak besar. “Namun, menjadi pembicaraan. Mereka menunjukan betapa penting Piala Dunia di dunia Arab,” kata Howorth.
Maroko, masih menurut Howorth, adalah negara dengan budaya penggemar sepak bola terbaik di dunia, dalam hal semangat. “Saya pikir apa yang mereka lakukan dengan tepuk tangan Viking sangat brilian,” kata Howorth.
Maroko adalah negara dengan penggemar sepak bola terbaik di dunia, dalam hal semangat. Kini, dunia menyaksikannya.