Crispy

Korsel Gunakan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Perangi Kejahatan Seks Digital

  • Teknologi AI bekerja mendeteksi, memantau, dan menghapus konten kejahatan seks dalam tiga menit.
  • Manusia butuh waktu dua jam untuk melakukan hal serupa. Ketika teknologi AI diterapkan, manusia tak berguna lagi.

JERNIH — Korea Selatan (Korsel) memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dan memantau kejahatan seks digital.

Yonhap, kantor berita Korsel, memberitakan Seoul — ibu kota Korea Selatan — meluncurkan sistem pemantauan berbasis AI yang dikembangkan Institut Teknologi Seoul untuk memerangi kejahatan seks digital.

Sistem itu akan secara otomatis mencari dan menghapus video seksual eksploitatif di media sosial dan mencegahnya menyebar lebih jauh. Caranya, menganalisis data akustik, visual, dan tekstual.

Penerapan teknologi ini akan menghapus peran pemantauan manual oleh manusia. Artinya, manusia tidak lagi terlibat dalam menganalisis video eksplisit. Sistem ini diyakini akan mengurangi stress korban yang memiliki sistem komputer dan menjadi sasaran kejahatan seks digital.

Rincinya, sistem ini mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas pemantauan dan penghapusan dari dua jam menjadi tiga menit, dengan akurasi yang semakin meningkat.

Artinya, video kejahatan seks eksploitatif hanya punya waktu tiga menit sejak diunggah dan dihapus. Pengunggap video tidak bisa melakukannya lagi karena data pelaku telah terekam.

Ini kali pertama Korsel menggunakan teknologi AI untuk memerangi kejahatan seks digital. Sejauh ini, setelah uji coba satu tahun, sistem berbasis AI itu membantu 402 korban kejahatan seks digital. Lebih setengah korban kejahatan seksual berusia remaja dan kelompok usia 20-an.

Back to top button