Crispy

Di Balik Kejayaan FC Barcelona ada Skandal Suap, Kepolisian Spanyol Geruduk Markas Wasit

  • Selama 18 tahun Barcelona menyuap wasit, dari 70 ribu euro sampai 700 ribu per musim.
  • Sandro Rossel dan Josep Maria Bartomeu, dua mantan petinggi Barcelona, terlibat dalam perselingkuhan ini.

JERNIH — Kepolisian Spanyol, Kamis 28 September, menggrebek markas besar wasit sepak bola Spanyol, sebagai bagian penyelidikan atas dugaan Barcelona membayar pengadil di lapangan untuk membuat keputusan yang menguntungkan.

Penggeledahan dilakukan atas perintah hakim yang menyelidiki kasus yang melibatkan Jose Maria Enriques Negreira, mantan pejabat tinggi wasit Liga Spanyol. Barcelona disebut-sebut menyuap wasit lewat perusahaan milik Negreira.

Polisi memulai penggeledahan di kantor komite teknis wasit CTA, yang terletak di markas besar Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) di pinggiran Madrid.

Jaksa menduga antara 2001-2018 Barca membayar jutaan euro kepada Dasnil 95, perusahaan Negreira, untuk mendapatkan keputusan yang menguntungkan dari wasit korup.

Barcelona mengatakan Dasnil 95 dibayar untuk memberi nasihat mengenai masalah wasit. Manajemen Barca menyangkal telah melakukan kesalahan.

Hakim Joaquin Aquirre mengatakan dia akan menyelidiki klub, dan beberapa antan direkturnya, atas tuduhan suap. Fakta bahwa Barcelona membayar salah satu dari tiga wakil presiden CTA melalui perusahaan perantara tidak dapat disangkal.

Pembayaran itu, yang berlangsung selama 18 tahun, terus meningkat. Semula 70 ribu euro per tahun, meningkat dan terus meningkat, sampai mencapai 700 ribu per tahun ketika Negreira meninggalkan posisinya tahun 2018.

“Masuk akal pembayaran oleh FC Barcelona memenuhi kepentingan klub, mengingat durasi dan peningkatan pembayaran tahunan,” kata Aguirre. “Pembayaran itu mengakibatkan keputusan wasit sesuai permintaan Barcelona, dan menyebabkan hilangnya keadilan akibat korupsi sistemik yang melibatkan seluruh wasit.”

Menguntungkan Barca

Maret lalu, jaksa membuka penyelidikan perselingkuhan Barcelona-wasit, dengan menyebut klub asal Katalan dan empat individu; Negreira, Javier Enriques — putra Negreira — dan dua mantan presiden Barcelona; Josep Maria Bartomeu dan Sandro Rosell.

Jaksa menuduh Barcelona membayar lebih 7,3 juta euro kepada Negreira, yang merupakan wakil presiden Asosiasi Wasit Spanyol (CTA) antara 1994-2018.

Pembayaran dihentikan setelah Negreira meninggalkan CTA setelah perombakan RFEF.

Ketika aliran dana dari Barca terhenti, Negreira mengirim surat ke Bartomeu, presiden Barcelona saat itu, dan mengancam akan mengungkap semua informasi yang sangat merugikan klub jika pembayaran tidak dilanjutkan.

Dari surat itu terlihat Negreira sadar adanya tindakan ilegal yang menguntungkan Barcelona. Itu tindakan serius, kata hakim.

Investigasi dimulai musim semi 2022 ketika otoritas pajak Spanyol mengidentifikasi penyimpangan dalam pembayaran yang dilakukan Dasnil 95 antara 2016-2018.

Penggrebekan ini membuat publik sepak bola Spanyol geleng-geleng kepala. Semula mereka sibuk membicarakan skandal cipok ketua RFEF Luis Rubalies terhadap gelandang Jenni Hermoso setelah tim sepak bola wanita Spayol merengkuh trofi Piala Dunia.

Back to top button