Sanus

Berapa Banyak Orang yang Terjangkit Cacar Monyet?

Seluruh pasien kasus positif monkeypox atau cacar monyet berada di wilayah DKI Jakarta.

JERNIH-Hingga 26 Oktober 2023 tercatat 14 kasus cacar monyet (monkeypox) ditemukan di Indonesia. Informasi tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dimana disebutkan adanya sembilan kasus suspek serta dua pasien dengan status probable.

Pertambahan kasus cacar air di Tanah Air terus dipantau Kemenkes, termasuk hasil pemeriksaan laboratorium dari sembilan orang yang berstatus suspek.

“Saat ini, pertambahan kasusnya sebanyak 2 hingga 3 orang per hari. Kondisi pasien yang terkonfirmasi mengalami cacar monyet atau monkeypox ini seluruhnya dalam kondisi stabil,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan perkembangan kasus cacar monyet yang terus meningkat angkanya.

Namun Kemenkes mengakui jika kesulitan melakukan pemeriksaan terhadap dua orang dengan status probable.

Maxi juga menjelaskan jika terdapat 17 kasus penularan monkeypox yang sudah dinyatakan sembuh. Mereka sudah kembali ke rumah masing-masing dan berada dalam kondisi baik atau selesai menjalani perawatan.

Ditambahkan oleh Maxi jika seluruh pasien kasus positif monkeypox atau cacar monyet berada di wilayah DKI Jakarta.

Dengan jumlah cacar monyet 14 kasus maka Indonesia menjadi negara kedua dengan populasi kasus cacar monyet terbanyak di Asia Tenggara setelah Thailand.

Terkait semakin meluasnya kasus cacar monyet, Maxi menyebut pihaknya menyiapkan rencana penanggulangan cacar monyet di Indonesia dari beberapa aspek, antara lain melakukan penelusuran kontak erat penderita kasus cacar monyet positif, kemudianmenyiapkan obat maupun tindakan isolasi di rumah sakit, termasuk menyiapkan laporan ke WHO.

Saat ini penderita cacar monyet seluruhnya berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usiaberada di kisaran 25 hingga 29 tahun, terdapat juga penderita dengan kisaran umur 30 hingga 39 tahun.

“Semua (pasien monkeypox) bergejala hanya satu dari mereka yang tidak atau asimtomatik. Gejalanya paling banyak itu lesi pada kulit disertai demam, pembengkakan kelenjar, sakit menelan, sakit tenggorokan, sakit otot, hingga diare,”. (tvl)

Back to top button