Crispy

Polisi Prancis Tembak Wanita yang Teriak ‘Allahu Akbar’

  • Penembakan pertama terjadi di dalam kereta. Wanita itu terluka, tapi kereta terus bergerak.
  • Di Stasiun Francois Mitterand, wanita itu dikeluarkan dari kereta dan ditembak lagi delapan kali.

JERNIH — Polisi Paris, ibu kota Prancis, Selasa 31 Oktober menembak seorang wanita di dalam kereta yang berteriak ‘Allahu Akbar’.

Euronews melaporkan sekitar pukul 07:30 waktu setempat dua penumpang melapor ke polisi ketika seorang wanit yang mengenakan kerudung melontarkan ancaman. Kepala Polisi Paris Laurent Nunez kepada wartawan mengatakan insiden terjadi di Val-de-Marne.

Prancis sedang bergulat dengan ketegangan akibat perang Israel-Hamas. Demo dukung Palestina marak di jalan-jalan. Aksi dukungan terhadap Israel juga terlihat di hampir semua kota di Prancis.

Mengutip sejumlah saksi, Nunez mengatakan wanita itu juga berteriak; “Kalian semua akan mati.” Setelah penembakan, wanita itu ditemukan di Stasiun Bibliotheque Francois Mitterand di Paris, dan segera dievakuasi.

Wanita itu terluka serius, dan petugas memintanya duduk di tanah. Namun, wanita itu bangkit dan berjalan ke arah polisi. Polisi meminta wanita itu menunjukan tangannya untuk memastikan tidak membawa senjata, tapi menolak.

Jaksa penuntut umum mengatakan dua polisi melepas delapan tembakan ke arah wanita itu. Berapa peluru mengoyak perut wanita itu. Ia terjatuh, dan polisi membawanya ke rumah sakit.

Pemeriksaan membuktikan wanita itu tidak membawa senjata, apalagi peledak. Stasiun tempat insiden kedua terjadi segera ditutup.

Pers Prancis tak menyebut nama wanita itu. Yang pasti, wanita itu berusia 38 tahun, dan pernah dihentikan tentara dalam Operasi Sentinelle pada Juli 2021. Saat itu ia mengenakan cadar dan membawa obeng, melontarkan ucapan keagamaan dengan sikap mengancam.

Wanita itu ditahan beberapa lama dan dilepaskan dengan alasan mengidap masalah kejiwaan. Polisi juga menemukan tidak ada unsur radikal pada wanita itu.

Back to top button