Sanus

Kenali Ciri Beras yang Diberi Pemutih dan Pewangi

Oknum nakal mengubah beras tidak layak konsumsi menjadi beras premium menggunakan pemutih dan pewangi dengan tujuan mendapat keuntungan yang besar.

JERNIH-Beras merupakan salah satu bahan pokok makanan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta orang, tentunya kebutuhan beras sangat tinggi.

Beberapa waktu lalu harga beras naik drastis sementara masyarakat kesulitan mendapatkan beras dipasaran karena langka. Bahkan beras dengan kualitas nomor dua pun harganya naik.

Menjelang Lebaran banyak masyarakat mencari beras terutama beras kualitas premium yang warnanya putih dan wangi. Namun di beberapa swalayan dan pusat perbelanjaan, masyarakat dibatasi membeli beras dalam jumlah besar dengan alasan agar terjadi pemerataan pembelian.

Kondisi ini dimanfaatkan oknum nakal untuk mengubah beras tidak layak konsumsi menjadi beras premium menggunakan pemutih dan pewangi dengan tujuan mendapat keuntungan yang besar.

Menurut Prof.Djoko Said Damardjati dari Pusat Riset dan Pengembangan Tanaman Pangan Bidang Litbang Pertanian, tidak sulit membedakan beras menggunakan pemutih dan pewangi.

“Pada dasarnya tidak sulit membedakannya, antara lain dari baunya yang tajam. Kita juga perlu curiga kalau warna berasnya putih sekali atau putih pucat. Beras yang bagus putihnya alami dan tampak mengkilat,” kata Prof Djoko dikutip dari laman Badan Standarisasi Nasional.

Petani atau pedagang yang nakal menggunakan klorin untuk mengakali beras yang sudah apek atau jelek.

“Mereka mencampurkan klorin saat beras digiling,” katanya.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut cara mengenali beras yang mengandung pemutih:

1. Beras dengan warna terlalu putih dan ketika diraba terasa licin di telapak tangan, ini dapat dicurigai kalau beras tersebut mengandung pemutih.

2. Beras yang diberi pemutih akan mengeluarkan bau yang tidak lazim seperti bau kimia. Bila disimpan selama beberapa hari akan mengeluarkan bau yang kurang sedap. Ketika dicuci, air hasil cucian tidak keruh dan ketika dimasak nasinya berasa sedikit asam.

3. Beras yang sudah diberi klorin berwarna putih pekat, tidak bening.

4. Remas beras dengan telapak dan jari tangan. Bila beras diberi tambahan pelicin biasanya akan terasa licin saat diremas, namun ketika dilepaskan akan ada banyak butiran yang menempel pada tangan

Sebagaimana diketahui beberapa waktu lalu Polres Serang membongkar gudang yang dijadikan tempat pengoplosan dan pemutihan beras Bulog agar menjadi beras premium dengan berbagai merk.
Sebanyak 25 ton beras Bulog berhasil disita dari gudang yang berlokasi di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten. (tvl)

Back to top button