Crispy

Dua Tahun tak Punya Kepala Negara, Lebanon Perkenalkan Presiden Kecerdasan Buatan (AI)

  • Parlemen Lebanon 13 kali gagal memilih presiden, dan membiarkan kursi kepala negara kosong.
  • Surat kabar An Nahar menawarkan gagasan dengan membuat Presiden Kecerdasan Buatan (AI).

JERNIH — Lebanon sekian lama tak punya presiden akibat kebuntuan politik. Surat kabar An Nahar membuat alat kecerdasan buatan (AI) pertama di dunia yang dirancang untuk mengemban tugas sebagai kepala negara Lebanon.

Arab News memberiakan surak kabar berbahasa Arab itu mengatakan program itu, yang disebut Presiden AI, dilatih berdasarkan arsip 90 tahun jurnalisme tidak memihak. Program ini menganalisis data sejarah dan peristiwa terkini untuk memberi jawaban atas pertanyaan politik, hukum, dan pemerintahan.

Menggunakan pemahaman mendalam tentang sejarah Lebanon, Presiden AI diharapkan memberi perspektif tidak memihak mengenai tantangan negara saat ini.

Peluncuran Presiden AI diumumkan dalam siaran langsung oleh Nayla Tueni, pemimpin redaksi An Nahar, yang melakukan wawancara dengan perangkat lunak itu mengenai permasalahan terkini Lebanon dan potensi solusinya.

Masalah Lebanon

Lebanon saat ini menghadapi krisis sosio-ekonomi berkepanjangan, dengan 80 persen penduduk hidup dalam garis kemiskinan. Negara tidak memiliki presiden selama lebih dua tahun meski ada 13 upaya yang gagal oleh parlemen untuk memilih presiden.

Tueni berharap Presiden AI membantu memecah kebuntuan politik dan memulihkan kepercayaan terhadap sistem.

“Kami menolak berdiam diri dan membiarkan segala sesuatunya berjalan sebagaimana mestinya,” kata Tueni. “Tidak memiliki presiden adalah sesuatu yang tidak bisa diterima dan berdampak negaif pada Lebanon.”

Jika parlemen tidak melakukan tugasnya memilih presiden, maka rakyat akan memilih Lebanon sebagai presiden. “Presiden AI dapat diakses melalui situs OurPresident.ai untuk menjawab pertanyaan mengenai politik Lebanon.

Back to top button