Crispy

Di Gaza Senjata AS Jadi Andalan untuk Genosida, di Ukraina Senjata Paman Sam tak Berguna

  • Israel menggunakan bom GBU-39 untuk membantai pengungsi Pelestina di Rafah.
  • Di Ukraina, tidak ada cerita senjata buatan AS mengubah teater perang.

JERNIH — Cerita kehebatan senjata AS mungkin hanya berasal dari perang di Gaza. Di tempat ini, Israel sangat mengandalkan senjata AS untuk melakukan genosida penduduk Palestina.

Mengutip analis video dari tempat kejadian dan tinjauan ahli senjata peledak, CNN melaporkan bom yang digunakan Israel untuk membakar tenda pengungsi di Rafah berasal dari AS. Bom itu membakar Kamp Perdamaian Kuwait I, yang didirikan untuk pengungsi Palestina selama perang di Gaza.

Dalam video yang dibagikan di media sosial, sejumlah pakar mendeteksi ekor bom berdiameter kecil (SDB) GBU-39 yang digunakan untuk membakar tenda pengungsi Rafah. Bom ini memiliki hulu ledak 17 kilogram ATX 757, yang 1,65 kali lebih kuar dari TNT.

Setidaknya dua GBU-39 dijatuhkan di perkemahan pengungsi. Asumsi ini berasal dari pengakuan juru bicara tentara Israel Laksmana Muda David Hagari, bahwa pihaknya menggunakan dua bom kecil dengan hulu ledak masing-masing 17 kilogram.

GBU-39 adalah bom yang digunakan dalam serangan persisi pada sasaran penting. Biasanya, bom digunakan untuk menghancurkan kendaraan militer, karena hulu ledaknya sangat tinggi dan mampu menghancurkan bunker.

Jika digunakan untuk membom penuduk sipil, Israel berniat menimbulkan korban jiwa sedemikian besar. Pakar senjata Chris Cobb-Smith membenarkan hal itu.

“Menggunakan amunisi apa pun, bahkan sebesar ini, akan selalu menimbulkan risiko di daerah padat penduduk,” katanya.

Jauh dari Gaza, di medan tempur Ukraina senjata dibuat tidak berguna oleh kemampuan perang elektronik Rusia. Tidak ada cerita senjata buatan AS mengubah teater perang Ukraina.

Artinya, senjata AS canggih untuk membunuh penduduk sipil, tak tak berguna ketika menghadapi lawan sebanding. Israel tampaknya tahu betul memanfaatkan senjaga AS untuk tindakan genosida.

Back to top button