Kabar Buruk Bagi Remaja yang Ingin Cantik, TikTok Berlakukan Larangan Global Beauty Filters
- Penelitian yang dilakukan Internet Matters di Inggris, Swedia, Jerman, dan Belanda, memperlihatkan pengguna TikTok menginginkan autentik secara daring.
- TikTok mengharuskan penggunanya berusia minimal 13 tahun, dan secara proaktif menegakan aturan ini.
JERNIH –– Remaja pengguna TikTok di seluruh dunia tidak akan bisa lagi menggunakan filter kecantikan, yang bisa membuat bibir seksi, melangsingkan wajah, dan menghaluskan kulit.
Dalam pembaruan kebijakan setelah Forum Keamanan Eropa, TikTok mengatakan larangan global ini berlaku untuk remaja di bawah 18 tahun, dan mulai diterapkan beberapa pekan mendatang.
ChannelNewsAsia memberitakan TikTok akan memberikan informasi lebih lanjut tentang bagaimana suatu efek dapat mengubah penampilan mereka jika diterapkan.
“Ini sebagai tambahan dari pemberitahuan proaktif kepada pengguna saat efek tertentu digunakan pada konten,” kata TikTok.
TikTok juga akan memperbarui sumber dayanya bagi orang yang mengembangkan filter untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang beberapa hasil yang tidak diinginkan, yang ditimbulkan oleh efek tertentu.
Contoh filter yang akan dibatasi adalah WOW EYELASHES, yang mempercantik tampilan mata pengguna. Sedangkan filter yang dirancang agar jelas dan lucu, seperti efek telinga hewan, tetap tersedia untuk remaja karena berbeda dengan filter kecantikan.
Umpan Balik
Kebijakan pembatasan usia untuk filter kecantikan ini diperkenalkan berdasarkan masukan dari remaja dalam penelitian multipasar yang dilakukan Internet Matters, organisasi nirlaba di Inggris.
Penelitian ini mencakup peran platform daring membentuk identitas dan hubungan remaja, dan melibatkan kaum muda dan orang tua dari Jerman, Belanda, Swedia, dan Inggris.
Laporan hasil penelitian yang diterbitkan Rabu lalu mengidentifikasi wawasan baru tentang penggunaan filter oleh remaja, dan dampaknya terhadap rasa diri mereka.
“Secara khusus, remaja dan orang tua menyuarakan kekhawatiran tentang efek penampilan, termasuk bahwa mereka yang melihat konten tersebut mungkin menyadari bahwa tampilan wajah mereka telah diubah,” kata TikTok.
Kaum muda dan orang tua juga melihat manfaat menjadi autentik secara daring, dan menyadari dampak positif kepemilikan dan koneksi daring.
Melindungi Pengguna
Dalam pembaruannya, TikTok mengharuskan penggunanya berusia minimal 13 tahun, dan secara proaktif menegakan aturan ini. TikTok juga membatasi kemampuan pengguna membuat akun lain dengan tanggal lahir berbeda jika gagal dalam verifikasi usia. TikTok menggunakan teknologi untuk menandai akun yang diduga milik pengguna di bawah 13 tahun.
Sejauh ini TikTok setiap bulan menghapus enam juga akun secara global karena gagal memenuhi persyaratan usia. Langkah TikTok ini dilakukan saat pemerintah di seluruh dunia memperketat peraturan tentang akses media sosial bagi remaja.
Australia, misalnya, mengesahkan UU yang melarang remaja di bawah usia 16 tahun bermain medsos. Platform media sosial diharuskan mengikuti aturan ini atau menghadapi denda 50 juta dolar Australia, atau Rp 55 miliar.
Prancis dan beberapa negara bagian di AS juga mengesahkan UU yang membatasi akses remaja di bawah umu ke media sosial tanpa izin orang tua.
Meta, Agustus lalu, mengumumkan bahwa filter augmented reality (AR) pihak ketiga tidak akan tersedia lagi di aplikasinya mulai Januari 2025. Artinya, dua juga filter buatan pengguna yang ditawarkan di WhatsApp, Facebook, dan Instagram akan hilang.