-
Solilokui
Lagu “Bayar! Bayar! Bayar!” Dalam Praktik Wacana Pierre Bourdieu
Lirik lagu berupaya menggambarkan hegemoni aparat penegak hukum yang memaksa masyarakat untuk tunduk pada sistem korupsi. Masyarakat digambarkan sebagai pihak…
Read More » -
POTPOURRI
Cina Betawi dan Tionghoa di Batavia dalam Sastra
Apakah ini bukti, bahwa orang Tionghoa memang sangat “ketat” pada urusan uang, sehingga segala sesuatu harus membawa keuntungan materi dan…
Read More » -
Crispy
LaNyalla Ajak Mahasiswa Kembali ke Pancasila Agar Indonesia Kembali “Terang”
LaNyalla juga mengajak para mahasiswa untuk berpikir lebih kritis dalam melakukan koreksi atas apa yang terjadi di Indonesia. Ia terutama…
Read More » -
Solilokui
Geopolitik Ala Pasar Loak
Doktrin Trump sangat sederhana: jika suatu kebijakan luar negeri tidak menguntungkan secara langsung bagi Amerika Serikat —lebih spesifik lagi, bagi…
Read More » -
Solilokui
Dari Sukatani, Rage Agains the Machine, Hingga Kolaborasi Fadli Zon-Ahmad Dhani
Lagu protes bukan hal baru dalam lanskap musik Indonesia. Iwan Fals, baik sebagai individu atau anggota grup Swami, terbilang paling…
Read More » -
Solilokui
Ancaman Tanduk Banteng
Dalam seluruh episode Pemilu 2024, baik Pilpres maupun Pilkada, PDIP merasa dikhianati oleh (aparat) negara. Subyektivitas ini semakin kuat manakala…
Read More » -
Solilokui
Fedi Nuril: Antara “Duta Poligami” dan Mengkritisi Para Petinggi Negeri
Bukan hanya kritik terhadap presiden, Fedi juga menulis surat terbuka untuk Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dia mempertanyakan konsistensi ketua umum…
Read More » -
POTPOURRI
Dejavu —Puisi-puisi Marlin Dinamikanto
“Ibu Pertiwitidak bisa menangisair matanya sudah habis” DEJAVUauk ah, gelap Ibu Pertiwitidak bisa menangisair matanya sudah habisdisedot kesedihan. Datang berulangdejavu,…
Read More » -
Solilokui
Negara Tanpa Negarawan
Dulu, ucapan para pemimpin adalah janji yang diikat dengan kehormatan. Kini, kata-kata melayang seperti daun kering dan rapuh; lekas jatuh…
Read More »