6.000 TKI Eksodus Mendadak dari Malaysia
Johor Baru — Sebanyak 6.000 pekerja Indonesia di Johor Baru memadati Terminal Feri Internasional Kukup untuk pulang kampung, sejak hari pertama perintah kendali gerakan yang dikeluarkan Malaysia.
Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay, kepala Kepolisian Johor, mengatakan 1.600 dari 6.000 pekerja Indonesia telah kembali ke negaranya.
“Kami telah berdiskusi dengan Johor Angkutan Umum Corporation untuk meningkatkan jumlah perjalanan ke Tanjung Balai, untuk mengurangi jumlah orang di terminal,” kata Datuk Ayob Khan kepada thestar.com.my.
“Banyak pekerja Indonesia yang antre membeli tiket naik feri,” lanjutnya.
Saat ini hanya ada empat perjalanan feri dari Johor ke Tanjung Balai, dengan kapasitas penumpang 170. Johor Angkutan Umum Corporation berusaha menambah dua perjalanan lagi, karena jumlah pekerja Indonesia yang sedemikian banyak.
Sebelumnya, Supt OCPD Pontian Mustafa Bakri Salleh mengatakan eksodus dimulai sejak hari pertama perintah kendali gerak (MCO). Selama periode MCO, orang-orang Indonesiayang bekerja di pabrik-pabrik sekitar Johor dilepas.
“Pemeriksaan suhu dan tindakan pencegahan dari Departemen Kesehatan Malaysia dan Indonesia dilakukan di pos pemeriksaan sejak awal wabah Covid-19,” kata Mustafa Bakri Salleh.
Dr Seri Wee Jeck Seng, anggota parlemen Tanjun Piai, mengatakan telah menerima keluhan penduduk desa akan terjadinya penumpukan penumpang di terminal.
“Mereka khawatir kerumunan besar menyebabkan penyebaran Covid-10,” kata Wee Jeck Seng. “Saya telah berbicara dengan pihak berwenang agar menangani masalah ini, dan menghentikan kekhawatiran masyarakat.”