Crispy

600 Polisi Myanmar Membelot dan Hanya Menerima Perintah Rakyat

  • Polisi yang membelot berasal dari semua departemen.
  • Sebagian besar manyatakan mengundurkan diri, lainnya hanya memberi tahu komandan lewat Facebook.
  • Tidak ada polisi yang ditahan. Militer meminta setiap komandan membujuk polisi membelot kembali ke kesatuan.

JERNIH — Lebih 600 polisi Myanmar mengundurkan diri, dan menyatakan bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil (CDM) yang meluas ke sekujur negeri, kecuali negara bagian Rakhine.

Petugas dari Departemen Investigasi Kriminal, Cabang Khusus, Polisi Pariwisata, dan personel depot pelatihan, meninggalkan tugas dan bergabung dengan pengunjuk rasa.

Situs Irrawaddy.com melaporkan 500 polisi berpartisipasi dalam CDM, Kamis 4 Maret. Seratus lainnya turun berunjuk rasa, Jumat 5 Maret.

Mengutip petugas kepolisian yang menolak menyebut nama, partisipasi Mayor Tin Min Tun, dari Kepolisian Cabang Khusus, dalam CDM berdampak luar biasa.

Di laman Facebook-nya Mayor Tun Min Tun menulis; “Saya tidak ingin mengabdi di bawah rejim milier. Saya bergabung dengan pegawai negeri yang berpartisipasi dalam CDM.”

Mayor Tun juga mengungkapkan rasa hormat kepada pengunjuk rasa, terutama dari kalangan generasi milenial, yang memimpin gerakan malawan rezim militer.

Seorang perwira senior yang juga tak mau disebut nama menagatakan masih belum ada perintah terhadap polisi yang membelot, dan bergabung dengan CDM.

“Para komandan hanya meminta untuk membawa mereka kembali, membujuk mereka agar kembali bertugas dan menyelesaikan masalah,” kata perwira itu.

Sejauh ini tidak ada personel kepolisian yang memutuskan bergabung dengan CDM kembali ke kesatuan. Tidak pula ada petugas yang membelot ditangkap dan ditahan.

Seorang polisi di Yangon yang membelot mengatakan; “Saya tidak tahan melihat banyak orang bermasalah, segelintir lainnya hidup makmur.”

Ia melanjutkan; “Saya tahu satu biji wijen tidak bisa dijadikan minyak, tapi saya memilih meninggalkan kepolsiian.”

Polisi, masih menurut petugas itu, mungkin hanya kehilangan seorang petugas untuk membinasakan pengunjuk rasa saat dia berhenti.

Beberapa polisi yang turun dalam unjuk rasa mengatakan hanya akan menerima pemerintahan hasil pemilih. Lainnya mengatakan siap menerima panggilan Komite Pyidaungsu Hluttaw, atau parlemen terpilih, jika membentuk tentara untuk melawan rezim militer.

Mayoritas polisi yang bergabung dengan CDM mengajukan pengunduran diri secara resmi. Lainnya hanya memberi tahu komandan lewat telepon atau menulis di Facebook.

Jumlah petugas polisi yang melarikan diri ke India juga terus bertambah. Reuters melaporkan sebanyak 19 polisi Myanmar kini meminta suaka politik ke pemerintah India.

Mereka lari ke Mizoram melalui negara bagian Chin. Pasuan keamanan India di perbatasan menerima dan menampung mereka.

Back to top button