Crispy

Aceh Bakal Adopsi Program OPOP dan Kredit Mesra di Jabar

Program OPOP sukses membawa pesantren tak lagi mengandalkan bantuan dari pemerintah karena sudah mampu membiayai operasionalnya secara mandiri.

JERNIH – Program One Pesantren One Product (OPOP) di Jawa Barat akan diadopsi oleh pesantren-pesantren atau dayah di Aceh. Program OPOP sukses membawa pesantren tak lagi mengandalkan bantuan dari pemerintah karena sudah mampu membiayai operasionalnya secara mandiri.

“MPU Aceh berminat dua hal, satu, kita kan punya program OPOP yang bisa diterapkan oleh dayah-dayah di sini agar mandiri,” ujar Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat saat melakukan pertemuan dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh di kantor sekretariat MPU Aceh, Lampeuneurut Aceh Besar, Minggu (26/12/2021).

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, menuturkan, sejak program OPOP berjalan sudah ada 2.700 pesantren yang kini punya usaha mandiri. “Sudah 2.700 pesantren sekarang sudah punya usaha mandiri dalam 3 tahun di Jabar,” kata Kang Emil.

Pesantren tersebut kini tak lagi mengandalkan bantuan dari pemerintah karena sudah mampu membiayai operasionalnya secara mandiri. “Dayah-dayah di sini ingin belajar itu supaya keuangan dayah itu tidak selalu dari pemerintah tapi juga dari kemandirian ekonomi,” tutur Kang Emil.

Program kedua yang juga diminati adalah program Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera). Jabar juga mempersilakan program Kredit Mesra diadopsi oleh masjid di Aceh lewat bimbingan MPU. Kredit Mesra merupakan program pemberian kredit tanpa bunga dan agunan kepada kaum duafa. Syaratnya hanya menjadi ahli masjid. “Jadi orang duafa datang ke masjid pulang dapat pinjaman difasilitasi oleh negara,” jelas Kang Emil.

Dana pinjaman tersebut bersumber dari bank daerah. Adapun tujuan dari Kredit Mesra ini adalah untuk memberantas rentenir dan pinjol ilegal serta meningkatkan keimanan masyarakat. “Tujuannya untuk memberantas rentenir dan pinjol ilegal juga keimanan bertambah, di Jabar namanya kredit Mesra,” ucap Kang Emil.

Rencananya MPU Aceh dan perwakilan dayah (pesantren) akan datang ke Jabar bulan Februari 2022 mendatang untuk lebih memperdalam kedua program keumatan tersebut. “Dua hal itu yang MPU ingin belajar, mereka akan datang ke Jabar bulan Februari 2022,” ujar Kang Emil. [*]

Back to top button