Ada Jejak Corona Varian Alpha di Bangkalan
Temuan tersebut menjawab tingginya tingkat penularan Covid-19 di Bangkalan
JERNIH-Hasil pemeriksaan specimen warga Bangkalan, Jawa Timur menunjukkan bahwa terdapat varian virus corona (Covid-19) B117. Pemeriksaan specimen dilakukan di Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Specimen tersebut merupakan hasil swab PCR yang dilakukan terhadap pasien positif Covid-19 di Bangkalan. Saat ini varian tersebut diberi nama varian Alpha.
Hal tersebut disampaikan Pakar Imunologi Universitas Airlangga (Unair) dr Agung Dwi Wahyu Widodo yang menyebut mengetahuinya dari pemaparan Direktur ITD Unair, Maria Inge Lusia.
“Jadi salah satu yang bisa kita dapatkan hasilnya, ada salah satu pasien yang dirawat yang berasal dari Bangkalan yang swab-nya menunjukkan dia terinfeksi varian B117 UK atau oleh WHO sekarang disebut varian alpha,” kata Agung, pada Selasa (8/6/2021)
Mutasi virus Corona varian Alpha dikenal memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, sekitar 40 sampai 90 persen dibandingkan dengan jenis virus yang menular pertama.
Agung menyebut mutasi virus corona ini memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, sekitar 40 sampai 90 persen dibandingkan dengan jenis virus yang menular pertama.
“Ini menunjukkan jika suatu daerah teridentifikasi varian ini, menurut WHO maka kita harus bersiap-siap mendapatkan [kenaikan] kasus yang cepat,” katanya.
Penjelasan Agung sejalan dengan dugaan Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 RSLI, Radian Jadid, yang khawatir dengan penularan yang begitu cepat dan angka kematian yang tinggi di Bangkalan.
“Secara umum, melihat cepatnya penularan, angka kematian yang tinggi, kondisi mereka patut diduga terinfeksi varian baru,”.
WHO mencatat berbagai peningkatan kasus sampai 49 persen dari varian alpha yang bersirkulasi di Asia Tenggara
Agung menyebut kecepatan tingkat penularan Covid-19 di berbagai negara yang diakibatkan varian alpha tersebut
“Di Inggris varian alpha ini mampu meningkatkan penularan 40 persen sampai 90 persen dalam waktu yang cepat. Sedangkan di Amerika doubling time-nya dalam 10 hari. Kasus 100 menjadi 200 dalam waktu 10 hari,”.
Untuk itu, Agung meminta pemerintah segera menyiapkan penambahan fasilitas isolasi hingga perawatan di rumah sakit, mengingat tingkat penularannya sangat cepat,
“Saya juga dapat laporan, seringkali pasien yang terpapar virus ini, kurang dari dua hari sudah meninggal, cepat sekali,” katanya.
Masyarakat juga harus lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, sebab virus Corona varian alpha berbeda dengan virus Corona sebelumnya.
“Virus ini bukan virus yang kemarin, ini virus baru yang bahasa awam dibilang ganas dan menyebabkan kondisi berat dan tidak menutup diri menyebabkan reinfeksi pada pasien yang pernah terkena Covid-19,”. (tvl)