CrispyDesportare

Aktivis Desak FIFA Coret Iran dari Piala Dunia 2022 Karena Larang Wanita Masuk Stadion

  • Sekitar 2.000 wanita Iran membeli tiket untuk laga melawan Lebanon.
  • Aparat keamanan menyemprot merica untuk mencegah mereka masuk stadion.

JERNIH — Aktivis hak asasi manusia, Jumat 1 April, meminta Iran mencoret Iran dari Piala Dunia 2022 karena melarang wanita menyaksikan pertandingan sepak bola di stadion.

United for Navid, kelompok atlet dan aktivis Iran yang dibentuk setelah eksekusi mati juara gulat Navid Afkari dua tahun lalu, mengatakan Iran harus diskors dari sepak bola internasional sampai mengubah pendiriannya.

“Kami secara resmi meminta FIFA menangguhkan Iran dan melarang partisipasinya di Piala Dunia 2022, selama Tehran terus melanggar Piagam Olimpiade dan peraturan FIFA,” demikian pernyataan United for Navid dalam suratnya ke Sekjen FIFA Maatis Grafstrom.

Kantor berita Iran, Selalsa lalu, membenarkan sekitar 2.000 wanita yang membeli tiket laga kualifikasi Piala Dunia antara Iran dan Lebanon tidak dapat memasuki stadion.

Laga digelar di Mashhad, kota di timur laut Iran. United for Navid mengatakan pihak kemananan Iran menggunakan semprotan merica untuk mencegah wanita Iran masuk ke dalam stadion.

Human Right Watch (HRW) juga mendesak FIFA untuk menuntut Iran segera membatalkan larangan perempuan memasuki stadion, dan memastikan pertanggungjawaban atas pelanggaran.

“FIFA perlu mengikuti pedoman globalnya tentang nondiskriminasi dan harus mempertimbangkan menerapkan hukuman bagi ketidak-patuhan Iran,” kata Tara Sepehri Far, peneliti senior HRW Iran.

Di bawah statuta FIFA diskriminasi berdasarkan gender sangat dilarang dan dapat dihukum skorsing atau pengusiran. “Sudah lama FIFA menunjukan keseriusan dalam menegakan langkah-langkah akuntabilitas yang transparan,” kata Sepehri Far.

Di Iran, Presiden Ebrahim Raisi menginstruksikan kementerian dalam negeri menyelidi insiden tebar merica untuk melarang wanita Iran memasuki stadion.

Back to top button