Anak Badak Jawa Tertangkap Kamera, KLH: Bukti Hewan Ini Masih Bisa Berkembang
- Alain Compost, fotografer terkenal, kali pertama menggunakan jebakan kamera untuk memotret badak Jawa.
- Kini, Taman Nasional Ujung Kulon memvideokan seekor anak badak Jawa dengan cara yang sama.
JERNIH — “Alhamdulillah…..! Ini kabar baik yang membuktikan badak Jawa masih bisa berkembang biak dengan baik,” ujar Satyawan Pudyatmoko, pejabat senior Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), saat memberi keterangan kepada wartawan tentang anak badak Jawa di Ujung Kulom tertangkap kamera.
Badak Jawa, dengan habitat terakhirnya di Ujung Kulon, adalah hewan paling langka, paling sulit dijumpai, dengan jumlah populasi tak diketahui. Forografer terkenal Alain Compost (alm) menggunakan semua cara untuk memotret badak Jawa dan gagal. Ia akhirnya menggunakan teknologi, meletakan banyak kamera di jalur badak. Kamera memotret secara otomatis ketika badak masuk ke jalurnya.
Taman Nasional Ujung Kulon menggunakan cara Compost; meletakan 126 kamera jebakan di sekujur jalur badak. Hasilnya, anak badak Jawa — diperkirakan berusia tiga sampai lima bulan — tertangkap salah satu kamera pada Kamis 4 April.
Populasi badak Jawa menurun selama bertahun-tahun, Pihak berwenang yakin jumlah badak Jawa di Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, 82 ekor. Namun tidak ada konfirmasi akan hal itu karena sulitnya menemukan badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon yang membentang seluas 120 ribu hektar.
Badak Jawa memiliki lipatan kulit yang kendur, sehingga terlihat seperti memakai lapisan baja. Jumlah mereka pernah mencapai ribuan di Asia Tenggara, tapi kini terancam punah akibat perburuan liar.