Nasville — Little Richard, pesolek urakan yang mencuri perhatian sebagai artis panggung rock’n roll, Sabtu 10 Mei 2020 meninggal dunia pada usia 87 tahun akibat kanker tulang.
Dick Alen, mantan agennya, mengatakan Little Richard meninggal di Nashville — tempatnya tinggal bersama saudara laki-laki dan putranya.
Little Richard, perintis dan salah satu legenda rock n roll, menderita sakit sebentar saja. Usia tua membuatnya tidak bisa bertahan dari penyakit.
Richard dikenang semua zaman. Tahun 1950-an, di masa puncak kejayaannya, Richard tampil sebagai pria kulit hitam flamboyan, mengenakan banyak perhiasan, dan bermain piano di panggung.
Ia mempersonifikasikan musik iblis untuk mendobrak kemapanan.
Elvis Presley adalah pengikutnya. Elvis meniru total sisiran rambut Little Richard, termasuk dorongan pinggul, dan semuanya.
Padahal, jika sejenak melihat ke masa kecilnya, Little Richard adalah seorang pemuda Selatan yang sopan dan mencitai ayah.
Setelah remaja, Little Richard seolah mewakili sosok pemuda dari Selatan yang sangat berbeda.
“Richard membuka pintu, dan mengajak semua ras bersatu,” tulis arranger HB Barnum dalam biografi The Life and Times of Little Richard yang ditulis Charles White tahun 1984.
White menulis; “Ketika saya kali pertama ikut dalam tur Little Richard, penonton terpisah menurut garis etnis. Saat Richard naik panggung, penonton kulit putih dan hitam berbaur.”
Mick Jagger, pentolan Rolling Stone, salah satu pengagum Little Richard.
“Tidak ada satu kalimat pun yang bisa menggambarkan cengkeraman Richard pada penonton,” kata Jagger. “Saya tidak percaya kekuatan Little Richard di panggung, tapi saya menyaksikannya. Dia luar biasa.”
Richard tahu kemampuannya menyihir publik sejak kecil. Orang-orang, menurut Richard dalam buku karya Charles White, melihat saya seolah membawa barang.”
Musik adalah sarana ekspresi Richard. Banyak orang berharap mengekspresikan diri lewat musik, tapi tidak bisa.
Namun, perjalanan Little Richard tidak mulus. Kepada SFGate.com tahun 2003, Richard bercerita bagaimana dia diabaikan tokoh-tokoh rock n roll awal.
“Saya yang membuat rock n roll. Saya inovator. Saya emansipator. Saya arsitek,” katanya. “Saya pencetus dan yang memulai rock n roll.”
Little Richard abadi lewat dua lagu hits-nya; Tutti Frutti dan Long Tall Sally.
Lima belas tahun sebelum dia marah-marah kepada SFGate.com, Little Richard membuat ulah dengan menolak skrip saat memberikan penghargaan bagi artis baru peraih Grammy Award.
Lima tahun kemudian Grammy Award mengganjarnya dengan Lifetime Achievement Award.
Richard Wayne Penniman, nama asli Little Richard, lahir pada 5 Desember 1932 di Macon, Georgia. Ia anak ketiga dari 12 bersaudara.
Saat remaja ia bertengkar dengan ayahnya, dan diusir. Keluarga kulit putih bernama Johnson membawanya. Richard mengasah kemampuan bermusik di gereja, dengan tampil di panggung-panggung kecil.
Richard memang bertubuh kecil, yang membuatnya sering dipanggil Little Richard. Ketika nama ini populer, nama aslinya nyaris tak diingat banyak orang.
Rekaman pertamanya dengan RCA gagal total. Saat itu ia bermain dengan gaya Louis Jordan. Little Richard terperosok sebagai pencuci piring di terminal bus Greyhound.
Dia terus bermain musik, dan pada 1955 Little Richard mengirim rekaman demo ke Specialty Records. Art rupe, pendiri perusahaan rekaman itu, menyukainya.
Little Richard berangkat ke New Orleans untuk rekaman, dengan dukungan band Fats Domino. Produser Blackwell masih mengenang saat-saat Richard datang kali pertama.
“Kucing ini datang dengan kemeja kaku, rambut melambai enam inci di atas kepalanya,” kata Blackwell. “Setelah istirahat tidak menyelesaikan Tutti Frutti.”
Blackwell memolesnya. Maka, jadilah Tutti Frutti legenda, dengan penjualan satu juta copy dan di urutan kedua R&B, serta Top 20 lagu pol Billboard.
Hits berikut mengikuti, yaitu Long Tall Sally, Slippin and Slidin, Rip It, Lucille, Keep a-Knockin, dan lainnya.
Little Richard menjadi orang kecil yang besar di industri musik yang dibangunnya. Ia adalah arsitek rock n roll.