AS Akan Membom Afghanistan Usai Evakuasi, Hancurkan Senjata yang Jatuh ke Taliban
- AS tidak ingin senjata peninggalannya digunakan Taliban menyerang warga sipil.
- Taliban kini punya helikopter, pesawat terbang, dan artileri.
- Sekitar 2.000 humvee AS kini berada di tangan Taliban.
JERNIH — AS dikabarkan mempertimbangkan gelar serangan udara ke sekujur Afghanistan untuk menghancurkan seluruh senjata dan peralatan tempur yang jatuh ke tangan Taliban.
Russia Today menulis serangan kemungkinan digelar setelah evakuasi warga asing oleh AS dan NATO selesai. AS khawatir senjata dan peralatan tempur AS yang tertinggal digunakan Taliban untuk menyerang warga sipil.
Alasan lain, senjata jatuh ke organisasi teroris seperti Negara Islam Asia Selatan dan Al Qaeda.
“Segala sesuatu yang belum dihancurkan adalah milik Taliban,” kata satu sumber yang dikutip kantor berita Reuters.
Sejak hari pertama penarikan pasukan AS, Taliban bergerak menguasai kota-kota di sekujur Afghanistan. Usai menguasai Kandahar, Taliban bergerak ke pinggiran Kabul — ibu kota Afghanistan.
Salah satu video yang beredar di media sosial memperlihatkan Taliban menggunakan helikopter tempur untuk memindahkan pasukan. Itu kali pertama dalam 20 tahun Taliban naik pesawat.
Di Herat, Taliban menggelar pawai kemenangan menggunakan humvee buatan AS. Saksi mata mengatakan Taliban saat ini berbeda dari 20 tahun lalu. Mereka tidak hanya menggunakan senapan serbu AK-47, tapi juga M-16, peralatan penglihatan malam, dan semua perangkat elektronik tempur.
Taliban saat ini memiliki 2.000 humvee, 40 helikopter — termasuk Black Hawk dan drone militer. Sebanyak 40 dari 50 pesawat diterbangkan k Uzbekistan oleh pilot yang melarikan diri.
Sebagian besar peralatan tempur itu butuh perawatan ekstra, sehingga tidak mungkin Imarah Islam Afghanistan — negara yang dibentuk Taliban — dapat menggunakan kembali persenjataan itu.
Namun, Taliban masih bisa menggunakan 600 ribu senjata infanteri, termasuk senapan serbu M16 yang disalurkan ke pasukan Afghanistan sejak 2003.
Pentagon juga memberikan 162 ribu peralatan komunikasi, dan 16 ribu kacamata penglihatan malam. Semua itu jatuh ke tangan Taliban.