Crispy

AS dan Jepang Siapkan Skenario Konfrontasi dengan Cina di Selat Taiwan

  • Latihan militer rahasia digelar sejak tahun terakhir pemerintahan Donald Trump.
  • Latihan dilanjutkan di era pemerintahan Joe Biden dan PM Yoshihide Suga.

JERNIH — AS dan Jepang dikabarkan menggelar latihan perang rahasia sebagai persiapan konfrontasi militer dengan Cina di Selat Taiwan.

The Financial Times edisi Kamis 1 Juli, mengutip enam sumber, memberitakan kedua negara mulai mempersiapkan konflik dengan Cina sejak tahun terakhir pemerintahan Donald Trump. Perencanaan itu melibatkan permainan perang di atas meja dan latihan bersama di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur.

Menghadapi peningkatan ancaman militer Cina, tahun 2019 PM Jepang Shinzo Abe meperluas latihan militer. Tahun 2020, latihan militer dan pelatihan militer gabungan AS-Jepang ditingkatkan oleh pemerintah Trump.

Koran itu mengutip tiga sumber yang mengatakan kerja sama militer kedua negara ini akan terus berlanjut di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan PM Jepang Yoshihide Suga.

Ketika kedua negara mulai berkumpul membuat perencanaan potensi perang dengan Cina, Pentagon dikabarkan menolak keras mengungkapkan rencana perang Taiwan kepada Jepang. Pentagon lebih memilih memperkuat perencanaan bersama secara bertahap.

Tujuan utamanya adalah menciptakan rencana perang terpadu untuk Taiwan.

Dua sumber mengatakan pelatihan bantuan bencana di Laut Cina Selatan digunakan sebagai kedok untuk latihan militer gabungan AS-Jepang. Manuver militer juga dilakukan di sekitar Kepulauan Diaoyutai yang diklaim Jepang, Cina, dan Taiwan.

Randy Schriver, mantan pejabat Pentagon, mengatakan kepada surat kabar itu bahwa latihan itu sangat sepadan. “Itu berarti latihan yang secara resmi bisa digunakan untuk persiapan bencana pada peperangan, seperti pendaratan amfibi,” katanya.

Menurut laporan itu, AS dan Jepang juga sedang bekerja memilah semua aspek berbeda yang perlu dikoordinasikan jika Cina akan melancarkan serangan terhadap pangkalan AS di Jepang, termasuk masalah hukum dan logistik. Satu sumber menunjukan bahwa AS, Jepang, dan Taiwan, perlu menyiapkan mekanisme berbagi informasi tiga arah.

Back to top button