Asal-Usul dan Arti Kata “Galgah” yang Masuk KBBI

Dunia media sosial selalu menciptakan hal baru. Termasuk bahasa. Tak urung membuat perbendaharaan bahasa Indonesia bertambah. Kali ini “galgah”.
JERNIH – Jagad media sosial di Indonesia ramai memperbincangkan istilah baru yakni “galgah.” Kata ini disebut-sebut telah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan menjadi pasangan atau lawan makna dari kata “haus.” Namun, dari mana sebenarnya kata ini muncul, dan apa maknanya?
Istilah galgah pertama kali mencuat di media sosial, terutama di platform seperti TikTok, X (Twitter), dan Instagram. Menariknya, kata ini diketahui diciptakan oleh seorang kreator konten bernama Bunga Reyza.
Bunga Reyza dikenal di media sosial karena kerap menciptakan istilah atau “kosakata baru” dengan gaya jenaka yang kemudian viral di kalangan netizen.
Galgah berarti kondisi fisik di mana seseorang merasa lega setelah minum, kerongkongan tidak kering lagi, dahaga terobati. Kadang juga dihubungkan dengan kondisi “kembung” atau “begah” karena minum banyak.
Sebelumnya, ia juga memperkenalkan istilah “palum,” yang berarti “sudah puas minum” atau “hilang rasa haus.” Setelah kata itu ramai diperbincangkan, Bunga Reyza memperkenalkan padanannya, yaitu “galgah.” Dalam penjelasannya, galgah menggambarkan kondisi lega atau segar di tenggorokan setelah minum, bahkan kadang sedikit begah karena minum terlalu banyak.
Meskipun awalnya muncul sebagai istilah gaul di internet, popularitasnya membuat kata ini menjadi fenomena linguistik yang menarik, hingga akhirnya ramai disebut-sebut telah resmi masuk ke dalam KBBI.
Secara umum, galgah diartikan sebagai “kondisi lega atau segar di tenggorokan setelah minum; tidak haus lagi.”
Kata ini berbeda tipis namun lebih ekspresif dibandingkan kata “lega” atau “puas minum” dalam bahasa baku.
Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat sehari-hari:
“Akhirnya minum juga, sekarang baru galgah.”
“Dari tadi lari-lari di panas, galgah banget setelah minum air es.”
“Udah galgah nih, nggak haus lagi.”
Di media sosial, ungkapan seperti “Tim Galgah” juga sering muncul sebagai bentuk candaan, terutama dalam konten video atau meme seputar minum dan makan.
Sementara itu, istilah palum — juga ciptaan Bunga Reyza — sudah lebih dulu disebut masuk dalam KBBI dan ditetapkan sebagai antonim dari kata “haus.” Jika galgah benar-benar akan dimasukkan, hal itu menunjukkan betapa cepatnya bahasa populer kini dapat menembus ranah formal.(*)
BACA JUGA: Palum
