Beijing Pamerkan Kecanggihan Pesawat Tempur Siluman J-20 di China Air Show
- Cina tidak sekedar memamerkan seluruh persenjataan teknologi baru.
- Sejumlah persenjataan teknologi lama juga diperlihatkan untuk dijual.
- Target Cina menguasai pasar senjata dunia.
JERNIH — Cina akan menampilkan semua persenjataan tercanggihnya di Air Show, pameran dirgantara terbesar di negara itu, di Zhuhai pekan ini, Selasa 28 September.
Global Times melaporkan China Air Show, yang tertunda satu tahun akibat pandemi, akan mempertontonkan J-20 — jet tempur tercanggih Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Pesawat lainnya, yang juga termasuk produk dengan teknologi baru, adalah pesawat perang elektronik J-16D, drone terbang tinggi WZ-7 dan WZ-8. Namun kedua pesawat akan dipamerkan di ruang statis, tidak tidak akan menggelar pertunjukan.
China Air Show, dengan gelaran semua persenjataan Tiongkok, hadir di tengah memananasnya situasi dunia menyusul kerjasama pertahanan trilateral AS, Australia, dan Inggris (AUKUS) dan Quad.
Kerjasama AUKUS meliputi penyediaan teknologi kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia. Sedangkan Quad mencakup AS, Australia, Jepang, dan India.
Aukus dan Quada dipandang sebagai upaya melawan kebangkitan Cina, yang dianggap berusaha mendominasi Laut Cina Selatan.
“Ketika menghadapi peningkatan ancaman dari Barat, Cina perlu meningkatkan kemampuan industri militer dan kedirgantaraan,” kata Song Zhongping, kometator dan mantan instruktur PLA pada teknologi rudal.
J-16D memiliki dua pod peperangan elektronik besar di sayapnya, yang akan digunakan untuk mengganggu peralatan elektronik lawan; radar dan sistem komunikasi.
Pesawat ini juga memiliki sistem avionik terbaru, serta mesin buatan dalam negeri.
Lebih 100 pesawat terdaftar untuk dipamerkan di Zhuhai. Cina juga akan memamerkan roket awak generasi berikut, dan roket angkut super berat.
Tidak hanya memamerkan kecanggihan persenjataan terbaru, Cina menjajakan senjata. Salah satunya AG600, pesawat amfibi terbesar di dunia yang dirancang untuk memadamkan kebakaran dan penyelamatan laut.
Wing Loong II, drone bersenjata mirip MQ-9 Reaper buatan AS, terjual ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, dan Pakistan. Cina saat ini sedang bersaing dengan Barat di pasar senjata.
Ada pula produk drone terbaru bernama Feihong, halikopter tak berawak, rudal, dan generasi baru drone siluman. Semuanya akan membuat debut di pameran ini.
Kelvin Wong, analis teknologi pertahanan yang berbasis di Singapura, mengatakan Cina sedang berusaha menyadi penyuplai kebutuhan militer dunia, seraya terus memperkuat pertahanannya.