Bella Hadid Menyesal tak Dibesarkan Dalam Budaya Muslim
- Kedekatannya dengan Ramy Youssef, seorang bintang perunjukan, membuat Bella Hadid menemukan kembali iman Islam.
- Ia kini bersiap membintang ‘Ramy’ sebuah film drama perjalanan spiritual.
JERNIH — Bella Hadid, salah satu nama besar dan paling dicari di dunia mode, mengatakan betapa menyesal tidak memiliki kesempatan dibesarkan dalam ‘budaya Muslim’ bersama ayahnya.
Kepada Majalah GQ, Hadid mengatakan semua itu terjadi setelah ayah dan ibunya; Mohamed Hadid dan Yolanda, bercerai. Yolanda membawa anak-anaknya ke California. Mohamed Hadid tinggal di Washington DC.
Mohamed Hadid adalah pengembang real estat asal Palestina. Yolanda adalah model kelahiran Belanda.
“Saya akan sangat senang bersama ayah setiap hari, dan hidup dalam budaya Muslim,” kata Bella yang kini berusia 25 tahun. “Tapi, pilihan itu tidak diberikan kepada saya.”
Saat sekolah, Bella berkali-kali terkena serangan rasis dan intimidasi karena latar belang Arab pada dirinya. Di kelas, menurut Bella, situasi membuatnya sedih dan kesepian.
Dibesarkan di lingkungan non-Muslim membuat Bella seperti kesulitan berperan dalam drama ‘Ramy’, yang bercerita tentang Muslim AS yang memulai perjalanan spiritual di lingkungan New Jersey yang dikoyak politik.
“Peran inilah yang menghidupkan kembali keinginan saya kembali berhubungan dengan asal-usul,” ujar Bella.
Menurut Daily Mail, Bella mengatakan persahabatannya dengan Ramy Youssef — seorang bintang pertunjukan berlatar belakang Muslim — membantunya menemukan kembali iman Islam.
Bella adalah anak kedua Mohamed Hadid. Gigi Hadid adalah kakaknya. Anwar, adik Bella dan Gigi, menjadi sorotan publik setelah dikabarkan berhubungan dengan Dua Lipa.