Belum Ada Tersangka, Polri Bentuk Tim Investigasi PT Asabri
![](https://jernih.co/wp-content/uploads/2019/10/antarafoto-rapat-paripurna-dpr-pilih-kapolri-311019-app-3.jpg)
JAKARTA – Meski belum ada tersangka dalam kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri). Namun Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis dalam waktu dekat bakal membentuk tim investigasi terhadap perkara itu.
“Saya sedang memerintahkan ke Bareskrim untuk membikin tim gabungan dari Dittipidkor sama Dirkrimsus Polda Metro untuk melakukan langkah-langkah verifikasi dan penyelidikan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Bila tim tersebut telah dibentuk, maka pihaknya bakal memaparkan hasil perkembangan dari investigasi gabungan tersebut. “Akan dikerjakan langsung oleh tim yang dipimpin Kabareskrim,” katanya.
Diketahui, kasus dugaan korupsi di PT Asabri (Persero) awalnya diungkapkan Menkopolhukam, Mahfud MD mencapai Rp10 triliun, bahkan lebih besar dari kasus PT Asuransi Jiwasraya (persero).
Walau begitu, Menteri BUMN, Erick Thohir, menyebut kondisi keuangan perusahaan plat merah tersebut berbeda dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Dimana kondisi keuangan Asabri masih aman, lantaran aset yang dimilikinya masih bagus.
“Likuiditas Asabri dijamin aman. Karena cashflow-nya, asetnya semua masih bagus. Beda dengan Jiwasraya,” ujarnya di Jakara, Kamis (16/1/2020).
Menurut Erick, dugaan korupsi di Asabri, lantaran adanya kesalahan penempatan pada instrumen investasi saham. Walau begitu, pihaknya masih menunggu hasil penulusuran pihak berwajib.
“Saya rasa dari Kapolri sendiri sudah mengambil langkah tersendiri, kalau yang hukum-hukum tanya ahlinya jangan ke saya,” katanya.
Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ditaksir kerugian negara mencapai Rp16 triliun. Nantinya, bila semua data terverifikasi secara keseluruhan, barulah pihaknya menyerahkan hal tersebut ke lembaga antirasuah.
“Baru perkiraan, BPK sedang mengumpulkan data dan informasi, diperkirakan potensi kerugian Rp10 sampai Rp16 triliun,” kata anggota BPK, Harry Azhar.
Meski ada dugaan korupsi, akan tetapi Direktur Utama Asabri, Letjen (Purn) TNI Sonny Widjaja, tak tinggal diam. Ia menjamin dana yang berasal dari nasabah masih tetap aman.
“Saya menjamin bahwa uang peserta yang dikelola di Asabri tidak hilang dan tidak dikorupsi,” katanya.
Oleh karena itu, Sonny meminta para nasabah tak terpengaruh dan terprovokasi oleh pemberitaan negatif. Bahkan mengancam bakal membawa kejalur hukum atas pihak-pihak yang dinilai memojokkan tanpa data dan fakta.
“Saya akan menempuh jalur hukum jika masih dilakukan,” ujar dia. [Fan]