Berlin Bangun Termos Raksasa agar Rakyat tak Mati Kedinginan
- Termos dapat menampung 56 juta liter air, dan cukup memenuhi kebutuhan warga Berlin.
- Tempat pemanas air ini akan menjadi yang terbesar di Eropa.
JERNIH — Berlin membuat terobosan besar dengan membangun termos raksasa untuk memenuhi kebutuhan air panas warganya saat musim dingin mendatang.
Daily Sabah memberitakan termos, berupa menara berwarna cokelat, menjulang di lokasi industri di tepi Sungai Spree. Bentuknya tidak seperti termos ramping yang biasa digunakan orang Jerman untuk minun kopi, tapi seperti galon raksasa.
Termos diharapkan memberi kehangatan sepanjang hari, terutama saat musim dingin. Sebab Jerman sedang menghadapi krisis energi.
Menjulang setinggi 45 meter, termos dapat menampung 56 juta liter air panas. Vattenfall, perusahaan utilitas, mengatakan menara akan membantu memanaskan rumah-rumah di Berlin sepanjang musim dingin jika pasokan gas Rusia mengering total.
“Ini termos besar yang membantu kami menyimpan air panas saat kami tidak membutuhkannya,” kata Tanja Wielgoss, kepala unit pemanas perusahaan yang berbasis di Swedia. “Kami dapat melepaskan air panas dari termos ini saat kami butuh.”
Sistem pemanas listrik berbahan bakar batu bara, gas, atau limbah, telah ada selama lebih satu abad. Sebagian besar tidak dirancang untuk menyimpan panas dalam jumlah signifikan.
Fasilitas baru, yang terletak di pembangkit listrik Reuter Vattenfall, akan menahan air ke suhu hampir ke titik didih dengan pembangkit listrik tenaga surya dan angin di seluruh Jerman.
“Terkadang Anda memiliki banyak listrik di jaringan yang tidak dapat digunakan lagi, kemudian Anda perlu mematikan turbin angin,” kata Wielgloss. “Kini, kami mengambil listrik itu.”
Fasilitas bernilai 50 juta euro, atau Rp 781,3 miliar, akan memiliki kapasitas termal 200 megawatt — cukup untuk memenuhi kebutuhan air panas se kota Berlin selama musim panas dan sekitar 10 persen yang diperlukan di musim dingin.
Tangki yang luas dan berinsulasi dapat menjaga air tetap panas hingga 13 jam, yang membantu menjembatani periode singkat ketika ada sedikit angin atau matahari.
Termos juga bisa menggunakan sumber panas lain, salah satunya yang diekstraksi dari air limbah. Fasilitas penyimpanan air panas ini akan menjadi yang terbesar di Eropa setelah selesai dibangun. Bahkan jauh lebih besar dari yang direncanakan dibangun di Belanda.
Bettina Jarasch, pejabat tinggi iklim Berlin, mengatakan semakin cepat sistem penyimpanan panas dibangun akan semakin baik.