Crispy

Bikin Keder Yahudi, Simpatisan dan Anggota Hizbullah Meningkat di Jerman

Dokumen intel itu mencatat, jumlah kelompok militan Islam meningkat di Jerman sekitar 700 menjadi 28.715 pada tahun 2020. Jaringan Ikhwanul Muslimin Jerman, yang sebagian besar bersekutu dengan organisasi perjuangan Islam Palestina, Hamas, tumbuh menjadi 1.900 pada tahun 2020.

JERNIH– Kantor Perlindungan Konstitusi, badan intelijen domestik untuk negara bagian Lower Saxony Jerman, Kamis (3/6)  lalu mengungkapkan dalam laporan barunya peningkatan dramatis jumlah anggota dan pendukung organisasi Hizbullah Lebanon Hizbullah.

Menurut laporan intelijen berbahasa Jerman yang ditinjau The Jerusalem Post, jumlah pendukung dan anggota meningkat dari 1.050 pada 2019 menjadi 1.250 pada 2020. Dari sekitar 180 anggota dan pendukung Hizbullah di negara bagian Lower Saxony, meningkat 20 anggota dari 160 pada 2019.

Kantor Perlindungan Konstitusi Lower Saxony, nama resmi untuk badan intelijen domestiknya, menulis bahwa “Hizbullah menyangkal hak negara Israel untuk eksis dan memeranginya dengan kekerasan. Di Jerman para pengikut Hizbullah mempertahankan kohesi organisasi dan ideologi, antara lain, di asosiasi masjid lokal, yang terutama dibiayai dana sumbangan.”

Laporan itu menambahkan bahwa “Untuk komunitas Syiah, ‘Hizbullah,’ yang didirikan dengan bantuan Republik Islam Iran, menuntut penerapan sistem hukum Syariah Islam.”

Tahun lalu, Kementerian Dalam Negeri Jerman melarang semua kegiatan Hizbullah di dalam wilayah republik federal.

Hizbullah dikutip 37 kali dalam dokumen intelijen setebal 436 halaman yang mencakup tahun 2020. Laporan tersebut mendokumentasikan ancaman keamanan terhadap sistem konstitusional dan demokrasi negara bagian Lower Saxony. Laporan itu tidak menjelaskan alasan peningkatan anggota dan pendukung Hizbullah di Jerman dan Lower Saxony.

Hizbullah menggunakan “propaganda mereka melawan institusi Barat” dan, sebagai hasilnya, “ditujukan untuk melawan pemahaman internasional dan koeksistensi damai masyarakat,” catat laporan itu. Badan intelijen itu mengatakan ideologi anti-Barat dan Hizbullah mengizinkannya untuk diawasi oleh pejabat intelijen Jerman.

Menurut laporan intelijen, “Pendukung Hizbullah dari asosiasi yang sama mengunjungi masjid yang sama.” Laporan itu mengatakan bahwa “potensi mobilisasi Hizbullah tidak boleh diremehkan di Jerman.”

Di Lower Saxony ada pendukung Hizbullah, juga mereka yang bersimpati dengan Hizbullah, di banyak asosiasi terorganisasi. Asosiasi pro-Hizbullah aktif di kota-kota Hannover dan Osnabrück di selatan Lower Saxony serta di wilayah negara-kota Bremen, catat laporan itu.

Data intelijen itu mengatakan asosiasi dibiayai terutama melalui biaya keanggotaan dan kegiatan donasi. “Hubungan dengan Hizbullah terjadi melalui fungsionaris yang selalu datang dari Lebanon untuk acara-acara khusus, misalnya, peringatan penarikan tentara Israel dari Lebanon selatan atau pada hari-hari besar Muslim.”

Dokumen intel itu mencatat, jumlah kelompok militan Islam meningkat di Jerman sekitar 700 menjadi 28.715 pada tahun 2020. Jaringan Ikhwanul Muslimin Jerman, yang sebagian besar bersekutu dengan organisasi perjuangan Islam Palestina, Hamas, tumbuh menjadi 1.900 pada tahun 2020. [Jerusalem Post]

Back to top button