Boeing Gagal dalam 33 dari 89 Audit Badan Penerbangan Federal (FAA)
- Auditor FAA fokus pada sebanyak mungkin bagian Boeing 737 MAX, termasuk sayap dan sejumlah sistem lainnya
- FAA memeriksa pemahaman karyawan tentang prinsip pengendalian kualitas produk.
JERNIH — Boeing gagal dalam 33 dari 89 inspeksi Badan Penerbangan Federal (FAA) menyusul insiden Alaska Airlines 737 MAX.
Mengutip FAA, New York Times melaporkan auditor memeriksa banyak bagian 737 MAX dan pemahaman karyawan tentang prinsip pengendalian kualitas produk.
Boeing 737 Alaska Airlines yang membawa 171 penumpang dan enam awak mendarat darurat di Portland, Oregon, AS, akibat penutup pintu terlepas di udara tak lama setelah lepas landas.
FAA memerintahkan seluruh Boeing 737 MAX untuk tidak terbang, dan Boeing memeriksa seluruh bagian pesawat sejenis. FAA juga melakuan inspeksi selama enam bulan, yang melibatkan Boeing dan pemasok utamanya, yaitu Spirit AeroSystems — pembuat badan pesaat Boeing 737 MAX.
Auditor fokus pada sebanyak mungkin bagian Boeing 737 MAX, termasuk sayap dan sejumlah sistem lainnya, serta pemahaman karyawan tentang prinsip pengendalian kualitas produk. Auditor menemukan 97 kasus dugaan ketidak-patuhan terhadap standar manufaktur.
Dalam dokumen yang dirilis FAA disebutkan Spirit AeroSystems gagal dalam tujuh dari 13 inspeksi. Perwakilan mengamati mekanik di Spirit AeroSystems menggunakan kartu kunci hotel untuk memeriksa segel pintu, serta menggunakan sabun cair sebagai pelumas pada proses perakitan segel.
Boeing 737 adalah sekelompok pesawat penumpang berbadan dan angkut berbadan sempit jarak pendek sampai menengah, yang diproduksi Boeing Corporation sejak 1967.
Pesawat ini menyandang gelar sebagai paling banyak diproduksi secara massal dalam sejarah penerbangan komersial, dengan pengiriman 10 ribu pesawat sampai 13 Maret 2018.
Boeing seolah tak lelah diterpa masalah. Dalam dua hari terakhir, dua kabar tentang Boeing terasa memilihkan. Pertama, Boeing 787 Dreamliner yang dioperasikan LATAM Airlines mengalami kehilangan ketinggian mendadak, turbulensi, dan menukik, sebelum kembali bisa dikontrol dan mendarat di Auckland, Selandia Baru.
Kedua, John Barnett — mantan karyawan yang mengungkap keburukan standar produksi Boeing — ditemukan tewas di dalam truk-nya yang terparkir di depan hotel. Barnett baru saja memberi kesaksial tentang bagaimana Boeing dan karyawan mengabaikan standar kualitas produk.