Crispy

Bondi Beach dan Dua Tragedi Minggu Hitam

Pantai ikonik ini kembali terluka. Minggu Hitam kembali terjadi pada 14 Desember kemarin. Sementara Minggu Hitam lainnya pernah terjadi pada 1938 namun berbeda tragedi.

WWW.JERNIH.CO –  Bondi Beach, dengan bentangan pasir emas sepanjang satu kilometer dan ombaknya yang menggulung, bukan hanya sebuah pantai, melainkan sebuah institusi di Australia.

Terletak hanya sepelemparan batu di timur Kawasan Bisnis Pusat (CBD) Sydney, pantai di New South Wales ini menawarkan perpaduan sempurna antara kemudahan akses metropolitan, budaya selancar yang dinamis, dan suasana santai yang menarik jutaan pengunjung setiap tahun.

Nama “Bondi” sendiri memiliki akar sejarah yang dalam, berasal dari bahasa Aborigin yang berarti “air yang pecah di antara batuan,” sebuah nama yang sangat sesuai dengan karakternya.

Meskipun area ini telah dihuni oleh masyarakat Aborigin selama ribuan tahun, perkembangan modern dimulai setelah pembangun jalan William Roberts menerima hadiah tanah pada tahun 1809. Popularitasnya terus menanjak, dan pada tahun 2008, statusnya diakui secara nasional dengan dimasukkannya ke dalam Australian National Heritage List.

Apa yang membedakan Bondi dari pantai-pantai ikonik Australia lainnya, seperti Bells Beach atau Whitehaven Beach, adalah sinergi unik antara sejarah penjaga pantai dan kedekatannya dengan kota besar.

Bondi adalah rumah bagi Bondi Surf Bathers’ Life Saving Club, klub penyelamat pantai tertua di dunia, yang menegaskan budaya keamanan maritimnya yang kuat.

Sejarah klub ini mencakup insiden heroik seperti ‘Minggu Hitam’ tahun 1938, di mana penyelamatan massal terbesar dalam satu hari dilakukan, menyelamatkan sekitar 300 orang dari arus balik berbahaya.

“Minggu Hitam” adalah sebutan untuk peristiwa bencana maritim yang terjadi di Bondi Beach pada Minggu, 6 Februari 1938. Peristiwa ini menjadi catatan sejarah kelam sekaligus momen heroik, di mana gelombang besar dan arus balik (rip current) yang kuat memicu operasi penyelamatan massal terbesar yang pernah tercatat di Australia.

Hari itu, Bondi dipenuhi puluhan ribu orang, diperkirakan mencapai 35.000 hingga 50.000, dengan sekitar 20.000 di antaranya berada di air untuk mencari kesejukan dari cuaca yang sangat panas. Meskipun matahari bersinar cerah di darat, kondisi laut ternyata berbahaya; pantai dihantam oleh serangkaian gelombang yang sangat besar, yang secara cepat membentuk dan memperkuat tiga saluran arus balik yang deras dan tak terduga.

Bencana terjadi dengan sangat cepat sekitar pukul 15:15 sore. Tiga gelombang besar menerjang pantai secara berurutan, mengejutkan ribuan perenang yang berada di perairan dangkal. Gelombang ini kemudian mendorong dan menghanyutkan perenang yang panik langsung ke dalam saluran arus balik yang baru terbentuk.

Dalam hitungan detik, kekacauan total melanda—sekitar 250 hingga 300 orang secara serentak terseret jauh dari pantai menuju laut terbuka. Laut dipenuhi dengan orang-orang yang berjuang, berteriak minta tolong, menciptakan pemandangan panik massal yang belum pernah terlihat sebelumnya di pantai ikonik tersebut.

Meskipun upaya luar biasa ini berhasil menyelamatkan lebih dari 250 orang, tragedi tersebut tetap memakan korban jiwa. Lima orang meninggal dunia di lokasi, dan korban keenam meninggal beberapa hari kemudian di rumah sakit. “Minggu Hitam” selamanya dikenang sebagai peringatan akan kekuatan tak terduga Samudra Pasifik.

Toh peristiwa itu tak membuat Bondi surut. Malah makin menjadi destinasi besar. Selain itu, pesona visualnya diperkuat oleh Bondi Icebergs Pool yang ikonik, kolam renang air asin yang terletak di tepi selatan pantai, menawarkan pengalaman berenang di tengah deburan ombak laut. Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan atmosfer yang beragam, semarak, dan tak tertandingi di dunia.

Sebagai pusat kegiatan yang ramai (laid-back), Bondi menawarkan lebih dari sekadar berenang dan berselancar—meskipun aktivitas air harus dilakukan dengan hati-hati di antara bendera merah dan kuning yang diawasi penjaga pantai.

Kawasan ini merupakan persimpangan seni, kuliner, dan rekreasi. Jalan utama Campbell Parade adalah nadi komersial, dipenuhi kafe, butik, dan restoran. Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan spektakuler melalui Bondi to Coogee Coastal Walk atau menikmati acara budaya seperti pameran patung tahunan Sculpture by the Sea.

Di samping itu, Bondi Pavilion berfungsi sebagai pusat seni masyarakat, sementara Pasar Minggu Bondi menjadi daya tarik bagi pencari kerajinan tangan dan barang antik.

Namun, di balik citra liburan dan kedamaiannya, Bondi Beach menjadi lokasi tragedi yang memilukan. Tragedi penembakan massal pada 14 Desember 2025 yang menargetkan acara komunitas menjadi sebuah insiden tragis yang diklasifikasikan sebagai tindakan terorisme. Peristiwa ini menunjukkan bahwa bahkan ikon alam yang paling dicintai pun tidak luput dari gejolak dan tragedi manusia.

Meskipun demikian, daya tarik Bondi tetap tak tertandingi. Dengan rata-rata tahunan mencapai 2,6 hingga 2,9 juta pengunjung sebelum pandemi—sekitar 7.000 hingga 8.000 orang per hari—pantai ini menjadi magnet yang stabil.

Puncak keramaian terjadi selama musim panas (Desember hingga Februari) dan pada akhir pekan, di mana jumlah pengunjung harian dapat melonjak hingga 40.000 orang, membuktikan status Bondi sebagai salah satu tujuan wisata pantai paling penting dan dicintai di dunia.(*)

BACA JUGA: Penembakan Komunitas Yahudi di Pantai Bondi di Australia, 12 Tewas

Back to top button