China Siap Tantang Adidaya, Pamer Rudal Hipersonik hingga Anjing Robot

JERNIH – Parade militer yang digelar Beijing beberapa hari lalu seolah menjadi panggung teatrikal raksasa, di mana China menampilkan wajah baru militernya: modern, mutakhir, dan siap bersaing dengan kekuatan adidaya mana pun di dunia. Ajang ini disebut-sebut sebagai unjuk kekuatan terbesar sepanjang sejarah negeri tirai bambu.
Atmosfer patriotik terasa sejak awal ketika dentuman 80 tembakan meriam artileri menggema, menandai 80 tahun berakhirnya perang. Formasi helikopter membawa spanduk raksasa, jet tempur melintas berbaris di langit, hingga pelepasan 80 ribu merpati perdamaian dan balon warna-warni—sebuah simbolisme kontras antara pesan damai dan demonstrasi mesin perang mematikan.

Tak main-main, Beijing menggelontorkan sekitar Rp 4.100 triliun untuk anggaran pertahanan tahun 2025. Parade ini pun menjadi panggung bagi berbagai alutsista baru: rudal hipersonik, triad nuklir generasi terbaru, sistem anti-drone, pesawat pengebom strategis, drone siluman, hingga unit perang siber yang baru pertama kali diperlihatkan.
“Dunia kini menyaksikan betapa China memiliki kemampuan penuh untuk menjaga kedaulatan sekaligus memproyeksikan kekuatan globalnya,” tulis Global Times, corong media pemerintah.
BERIKUT BEBERAPA ALUTSISTA YANG DIPAMERKAN CHINA
Rudal YJ
Militer Tiongkok memamerkan rudal YJ-15 baru bersama dengan rudal hipersonik YJ-17, YJ-19, dan YJ-20 yang telah ada sebelumnya.

Rudal YJ, kependekan dari “Ying Ji” atau “serangan elang”, dapat diluncurkan dari kapal atau pesawat dan dirancang untuk menimbulkan kerusakan kritis pada kapal-kapal besar. Tiongkok sedang berkembang pesat dalam teknologi senjata hipersonik, bidang yang telah menarik perhatian global karena kemampuannya untuk menghindari sistem pertahanan tradisional.
Rudal antikapal YJ-21, yang dikenal sebagai “pembunuh kapal induk”, dirancang untuk digunakan melawan target angkatan laut bernilai tinggi. YJ-21 mampu mencapai kecepatan supersonik dan kemungkinan memiliki jangkauan lebih dari 600 km
Drone Laut
Tiongkok memamerkan dua jenis kendaraan bawah air nirawak ekstra besar (XLUUV). Drone laut AJX002 diperkirakan memiliki panjang sekitar 18 meter. Lambungnya yang berbentuk torpedo dan sistem propulsi pompa jet menunjukkan bahwa kendaraan bawah air ini dirancang untuk siluman.

AJX002 memiliki empat lug pengangkat di sepanjang lambungnya, yang menunjukkan bahwa drone ini dioperasikan dengan bantuan derek. Tiongkok mengoperasikan program XLUUV terbesar di dunia dengan setidaknya lima jenis berbeda yang sudah beroperasi di laut.
Rudal Balistik Antarbenua
China memamerkan tiga jenis rudal balistik antarbenua berkemampuan nuklir – Dong Feng-61, Dong Feng-31BJ, dan Dong Feng 5C – untuk pertama kalinya dalam parade hari kemenangan.
Tentara China juga memamerkan rudal nuklir pertama yang diluncurkan dari udara, JL-1, yang dipamerkan di atas truk militer. JL-1 dan JL-3, bersama dengan DF-61 dan DF-31, menandai “pertunjukan terkonsentrasi pertama” dari “kekuatan nuklir strategis triad darat, laut, dan udara” milik tentara China, menurut media pemerintah CCTV.

Menurut Global Times, Dong Feng 5C diperkirakan memiliki jangkauan lebih dari 20.000 km dan menampilkan peningkatan dalam penetrasi dan presisi pertahanan.
Rudal nuklir strategis antarbenua DF-5C memiliki jangkauan serang seluruh dunia, tambah media pemerintah tersebut. Para ahli mengatakan varian baru Dong Feng 5C mampu membawa hingga 12 hulu ledak pada satu rudal.
Rudal-rudal China lainnya yang juga ditampilkan dalam parade dan telah didokumentasikan sebelumnya, termasuk rudal jelajah – Changjian-20A, Yingji-18C, Changjian-1000 – dan rudal hipersonik seperti Dong Feng-17 dan Dong Feng-26D, yang menurut media pemerintah Jinping dilengkapi dengan “kemampuan tempur segala cuaca”.
Sistem Pertahanan
Sistem pertahanan luar angkasa HQ-29, yang mampu menjatuhkan satelit asing, ditampilkan untuk pertama kalinya di parade tersebut dalam sebuah demonstrasi kekuatan udara yang megah.

Meskipun belum banyak yang diketahui tentang kemampuan pastinya, ukurannya yang besar menyiratkan jangkauan yang sangat jauh, serupa dengan SM-3 Blok IIA milik Angkatan Laut AS, yang dapat diluncurkan dari darat maupun laut.
Senjata Laser
Militer China memamerkan dua versi senjata laser “energi terarah” berbasis kapal di parade tersebut. Salah satunya jelas dirancang untuk pertahanan udara angkatan laut, sementara yang lainnya, yang dipasang di truk, dimaksudkan untuk melindungi pasukan darat.

Beijing telah mengembangkan senjata laser sebagai pertahanan terhadap serangan pesawat nirawak dan ancaman kelas bawah lainnya karena senjata tersebut hemat biaya dibandingkan dengan menggunakan rudal atau senjata yang diarahkan radar.
Rangkaian lengkap sistem anti-pesawat nirawak yang dipamerkan di parade tersebut meliputi meriam rudal, senjata laser berenergi tinggi, dan senjata gelombang mikro berkekuatan tinggi.
Jet Tempur dan Bomber

Sejumlah skuadron jet tempur dan pesawat pengebom berparade di atas kepala selama parade, beberapa di antaranya menghiasi langit dengan deretan asap knalpot berwarna-warni. Helikopter terbang dalam formasi, dengan satu kelompok yang terdiri dari 26 helikopter mengeja angka “80” untuk menandai peringatan Perang Dunia II.

Anjing Robot
China memamerkan sejumlah besar anjing robot, yang menyoroti semakin kuatnya penekanan Beijing pada apa yang disebutnya sebagai “perang cerdas”.

Robot-robot tersebut, yang diarak di atas kendaraan lapis baja, dapat digunakan di medan perang atau dipersenjatai dan digunakan dalam pertempuran langsung.(*)
BACA JUGA: Tiongkok Pamer Rudal Balistik dan Drone Tempur di Parade Militer Megah