Crispy

Cina Bangun Replika Titanic, tapi Tak Akan Bisa Tenggelam

  • Kapal dibangun sesuai ukuran aslinya, dengan fasilitas mewah awal abad ke-20 di dalamnya.
  • Kapal tak bisa tenggelam karena tertambat di pinggir danau.
  • Pengunjung tak hanya bisa menyaksikan sensasi Titanic, tapi juga bisa bermalam.

JERNIH — Ingin merasakan sensasi menumpang RMS Titanic, kapal mewah dan tenggelam pada pelayaran perdananya? Tunggu saja, Cina sedang membangun replikanya.

Replika Titanic dibangun sebuah tamah hiburan di Daying County, Propinsi Sichuan, dan diberi nama Titanic yang Tidak Dapat Tenggelam. CNN menulis kapal dibangun sesuai ukuran aslinya, panjang 296,06 meter dan lebar 28,19 meter.

Bagian dalam kapal, dengan semua fasilitasnya, dibangun seperti aslinya. Terdiri dari ruang perjamuan, teater, dek observasi, dan kolam renang.

Para tamu tidak sekedar diajak berkeliling dari satu ke lain dek, dan melihat semua fasilitas, tapi juga ditawarkan menginap di atas kapal. Sesuai namanya, tiruan Titanic tidak dapat tenggelam karena tidak berlayar, tapi berlabuh permanen di waduk Sungai Qijiang, sekitar 130 kilometer dari Chengdu — ibu kota Propinsi Sichuan.

Proyek ini kali pertama dilaporkan tahun 2016. Saat itu, menurut CNN, pekerja konstruksi baru saja memasang lunas. Lima tahun setelah itu kantor berita AFP menyajikan gambar-gambar tiruan Titanic.

Diperlukan 23 ribu ton baja, dan satu miliar yuan (Rp 2,2 triliun) untuk membangun Titanic yang Tidak Dapat Tenggelam. Namun, kapal ini bukan satu satunya tiruan Titanic.

Tahun 2018, perusahaan Australia Blue Star Line mengumumkan pembangunan Titanic II, setelah cukup lama mengalami penundaan. Kapal itu dipromosikan sebagai salinan identik Titanic yang tenggelam; rumah bagi 835 awak kabin, dan mampu menampung 2.435 penumpang.

Pelayaran perdana Titanic II dijadwalkan tahun 2022, tapi tidak ada konfirmasi terbaru tentang kabar ini. Yang pasti Titanic II tidak lagi digembar-gemborkan sebagai kapal tak bisa tenggelam.

Tentang Titanic

Titanic yang asli tenggelam dalam pelayaran perdana dari Southampton, Inggris, ke New York, AS, pada 10 April 1912. Saat itu, Titanic adalah kapal penumpang terbesar.

Empat hari hari setelah meninggalkan Southampton, tepatnya 14 April 1912 tengah malam, kapal menabrak gunung es dan tenggelam dalam waktu kurang tiga jam.

Laporan senat AS tentang bencana Titanic menyebutkan 1.517 orang, terdiri dari penumpang dan awak, selamat. Sebanyak 706, juga penumpang dan awak, selamat.

Tahun 1985, sejumlah ilmuwan yang dipimpin Robert Ballard (AS) dan Jean Parry (Prancis) menemukan reruntuhan Titanic sekitar 350 mil lepas pantai tenggara Newfoundland, Kanada.

Tahun berikutnya, Ballard dan kru menggunakan kapal selam penelitian laut kali pertama menjalajahi bangkai Titanic yang terbaring di kedalaman laut.

Ballard bukan orang yang terobsesi menemukan Titanic. “Titanic saat itu seperti Gunung Everest yang ingin ditaklukan semua pendaki di dunia,” kata Ballard. “Begitu banyak orang mencoba menemukan bangkai Titanic. Banyak yang saya pikir akan berhasil, tarnyata tidak.”

Back to top button