Cina Mengutuk Ozil dan Menarik Laga Arsenal dari Layar TV
Beijing — Fans Arsenal dan Manchester City mungkin kecewa tak menyaksikan laga kedua tim di Emirates Stadium yang berakhir dengan kekalahan 0-3 The Gunners, akibat CCTV menarik pertandingan itu menyusul komentar Mesut Ozil soal Muslim Uighurs.
Ozil bermain dalam pertandingan itu. Kevin de Bruyne mencetak dua gol kemenangan The Citizens, dan Raheem Sterling satu. Seluruh gol dibuat di babak pertama.
Cina dalah pasar Liga Inggris terbesar, dengan Arsenal dan Manchester City memiliki banyak pendukung. Khusus Manchester City, klub ini membangun basis pendukung sejak Sun Jihai bermain.
CCTV, televisi plat merah Cina, merespon ocehan Ozil di Twitter tentang Muslim Uighur dua hari sebelum pertandingan, dengan tidak menyiarkan pertandingan itu. Sebagai gantinya, CCTV menyiarkan laga Wolverhampton vs Tottenham Hotsprs.
Ozil, pemain Jerman keturunan Turki, menulis di Twitetr-nya; “Alquran dibakar. Masjid ditutup. Sekolah-sekolah Muslim dilarang, dan para ulama Muslim Uighur dibunuh satu per satu, tapi umat Islam di seluruh dunia diam.”
“Suara umat Islam dunia tidak terdengar ketika satu juta orang Muslim Uighur ditahan di kamp-kamp,” lanjut Ozil dalam tulisan dengan latar belakang bendera Republik Turkestan Timur, negara yang diproklamirkan Muslim Uighur tahun 1933 tapi tak diakui Cina.
Cina menghadapi kecaman internasional, menyusul pengungkapan situasi di Propinsi Xinjiang. Di Indonesia, organisasi Islam dibuat kalang kabut oleh pengungkapan The Wall Street Journal tentang suap Cina.
Fans Arsenal di Cina kini meratapi kesalahan Ozil. Global Times, tabloid nasionalis Cina, menyebut komentar Ozil salah dan mengecewakan.
“Ozil membuat komentar yang menyakiti perasaan fans Arsenal di Cina,” kata seorang penggemar Liga Inggris.
Kini, Arsenal menjadi klub sepakbola pertama yang menghadapi kemarahan publik Cina, akibat komentar politik pemainnya. Belum ada kalkulasi dampak ekonomi dari pernyataan Ozil terhadap pendapatan The Gunners.