Clair Obscur: Expedition 33, Game Baru Penguasa The Game Awards 2025

The Game Awards 2025 bukan sekadar panggung perayaan industri game. Tahun ini, dunia dikejutkan oleh dominasi mutlak sebuah judul indie yang melampaui ekspektasi dan menumbangkan raksasa-raksasa AAA. Inilah kisah bagaimana Clair Obscur: Expedition 33 menjadi fenomena global.
WWW.JERNIH.CO – The Game Awards (TGA) telah lama dikenal sebagai acara penghargaan tahunan paling prestisius dalam industri video game. Ajang ini bukan sekadar malam perayaan bagi para pengembang, studio, dan individu yang berkontribusi pada perkembangan industri selama satu tahun penuh, tetapi juga menjadi panggung utama bagi pengumuman penting dalam dunia game.
Di sinilah trailer pertama, world premiere, dan detail game-game baru yang paling dinantikan sering kali diperlihatkan untuk pertama kalinya kepada publik global.
Pada tahun 2025, TGA kembali hadir dengan edisi ke-12 yang digelar secara megah di Peacock Theater, Los Angeles. Acara ini berlangsung pada 11 Desember 2025, atau 12 Desember waktu Indonesia Barat. Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, TGA 2025 tidak hanya menjadi malam penghargaan, tetapi juga diramaikan oleh penampilan musik, kehadiran selebritas papan atas, dan berbagai kejutan dari industri game.
Penentuan pemenangnya sendiri dilakukan melalui kombinasi suara dari juri global sebesar 90 persen—yang terdiri dari media dan influencer game ternama—serta 10 persen suara publik secara daring.
Penggagas
Di balik kemegahan acara tersebut, berdiri sosok yang telah menjadi ikon dunia game modern: Geoff Keighley. Ia merupakan jurnalis game asal Kanada yang sekaligus menjadi penggagas, produser eksekutif, dan pembawa acara utama The Game Awards.

Sebelum mendirikan TGA pada tahun 2014, Keighley terlibat dalam Spike Video Game Awards (VGA) dari 2003 hingga 2013. Setelah VGA berakhir, ia melihat peluang untuk menciptakan acara penghargaan yang lebih elegan, profesional, dan berfokus pada seni serta teknologi video game, bukan pada hiburan komedi seperti pendahulunya. Dengan dukungan dari berbagai studio besar, penerbit, dan platform, Keighley berhasil membangun TGA sebagai standar baru bagi ajang penghargaan video game.
Pada gelaran The Game Awards 2025, kompetisi antar game sangat ketat, tetapi satu judul berhasil mencuri perhatian dunia dan mencatat sejarah baru. Clair Obscur: Expedition 33 tampil sebagai pemenang terbesar dengan memenangkan banyak kategori bergengsi.
Game ini meraih penghargaan Game of the Year dan Best Game Direction, mempertegas kualitasnya yang luar biasa. Selain itu, game lain seperti Hades II memenangkan kategori Best Action Game, sementara Death Stranding 2: On The Beach mendapat penghargaan Best Action/Adventure Game.
The Last of Us: Season 2 dari HBO memenangkan kategori Best Adaptation, sementara No Man’s Sky kembali menegaskan eksistensinya sebagai game layanan berkelanjutan terbaik dengan memenangkan Best Ongoing Game.

Jennifer English meraih penghargaan Best Performance untuk perannya sebagai Maelle dalam Clair Obscur: Expedition 33, dan Grand Theft Auto VI dinobatkan sebagai Most Anticipated Game. Keberhasilan Clair Obscur: Expedition 33 mendominasi malam itu menandai titik penting dalam sejarah TGA, terutama karena game ini berasal dari studio independen yang relatif baru.
Kemenangan besar Clair Obscur: Expedition 33 bukanlah hasil keberuntungan, tetapi buah dari kualitas yang merata di seluruh aspek pengembangan. Dengan total 12 nominasi—jumlah terbanyak dalam sejarah TGA—game ini mampu mengungguli judul-judul AAA lain berkat visi artistiknya yang kuat, narasi mendalam, gameplay inovatif, dan musik orkestra yang megah.
Game ini mengusung estetika La Belle Époque Prancis yang memukau. Dunia yang ditampilkan terasa seperti lukisan hidup, memadukan keindahan klasik Eropa dengan nuansa fantasi gelap yang menimbulkan kesan sureal. Sandfall Interactive sebagai studio pengembang mampu mengeksekusi visi sinematik ini dengan begitu presisi, walaupun mereka bukan studio besar dengan anggaran raksasa.

Dari sisi cerita, Clair Obscur: Expedition 33 menggambarkan dunia yang dikutuk oleh dewi bernama Paintress, yang menentukan usia seseorang melalui seni. Konsep ini melahirkan kisah yang puitis, tragis, sekaligus penuh harapan. Kedalaman narasinya membuat penonton dan pemain meresapi dilema emosional karakter-karakternya.
Performa para aktor suara, terutama Jennifer English, memberikan lapisan emosional yang kuat. Penampilan Ben Starr dan Charlie Cox juga menambah daya tarik dramatis, menjadikan interaksi antarkarakter terasa natural dan menyentuh.
Gameplay-nya pun menawarkan penyegaran dalam genre RPG. Menggunakan sistem turn-based sebagai dasar, game ini menambahkan elemen interaktif real-time seperti Quick Time Events dan mekanik timing yang membuat setiap pertempuran lebih dinamis dan menegangkan. Pemain diberikan keleluasaan dalam mengembangkan karakter, menciptakan beragam pendekatan strategis yang membuat perjalanan setiap pemain terasa berbeda dan personal.
Musik dalam Clair Obscur: Expedition 33 menjadi salah satu elemen terkuat yang meninggalkan kesan mendalam. Skor orkestra yang megah mengiringi perjalanan emosional dalam game ini, memperkuat suasana dunia yang tragis sekaligus indah. Komposisi musik yang kuat dan emosional ini berhasil menangkap inti cerita dan menghadirkan pengalaman auditif yang luar biasa bagi para pemain.

Akhirnya, dominasi Clair Obscur: Expedition 33 di The Game Awards 2025 menjadi bukti bahwa inovasi tidak selalu memerlukan anggaran besar. Dengan biaya pengembangan yang dilaporkan kurang dari 10 juta dolar, Sandfall Interactive membuktikan bahwa kreativitas, visi, dan dedikasi dapat mengalahkan raksasa-raksasa industri.
Game ini tidak hanya menjadi pemenang, tetapi juga memperkenalkan standar baru bagi game independen, menjadikan dirinya fenomena baru dalam dunia RPG dan meninggalkan jejak yang kuat dalam sejarah industri video game.(*)
BACA JUGA: 40 Tahun Super Mario Bros, Game Legendaris yang Masih Laris
