CrispyVeritas

Delapan Kandungan Sehat Kacang Tanah

Di balik kulit tipisnya, kacang tanah menyimpan 8 kandungan sehat yang luar biasa untuk tubuh Anda. Siap tahu rahasianya?
 

JERNIH –  Kacang tanah adalah kacang-kacangan yang kaya nutrisi dan dapat dicincang, direbus, dipanggang, atau digunakan sebagai pasta (seperti selai kacang).

Menurut Ahli Gizi Aisha Bala Ahmad dari Kano, Nigeri, kacang tanah kaya akan protein nabati, lemak sehat, dan banyak nutrisi penting untuk energi, sistem kekebalan tubuh, dan perbaikan tubuh.

Kacang tanah murah, tersedia sepanjang tahun, dan dicintai di berbagai budaya. Termasuk Indonesia. Bahkan masih ada penjual kacang rebus di pinggir Jakarta.

Aisha juga menambahkan bahwa kacang tanah dapat membantu meningkatkan libido pria dan wanita karena kandungan Argininnya yang tinggi – salah satu asam amino yang membantu aliran darah dengan membantu tubuh memproduksi oksida nitrat (penting untuk ereksi pada pria dan gairah pada wanita).

Manfaat kesehatan dari konsumsi kacang tanah, di antaranya;

Sumber protein nabati yang kaya: Kacang tanah membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, mendukung pertumbuhan anak dan pemeliharaan otot orang dewasa, serta penting untuk sistem kekebalan tubuh.

Kesehatan jantung: Kacang tanah tinggi lemak tak jenuh dan resveratrol, yang dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kesehatan jantung jika dikonsumsi secara teratur.

Kaya lemak dan protein sehat: Kacang tanah mendukung produksi hormon, termasuk testosteron dan estrogen.

Kesehatan otak: Kacang tanah tinggi niasin dan folat yang mendukung fungsi otak dan dapat membantu mengurangi kerusakan otak terkait usia.

Kualitas nutrisi secara keseluruhan: Dibandingkan dengan kacang biasa, kacang tanah sangat kaya akan mineral, zat gizi mikro dan makro, serta vitamin.

Meningkatkan kesehatan kulit: Kacang tanah kaya akan vitamin E dan biotin, yang membuat kulit bercahaya dan rambut kuat.

Membantu mengontrol berat badan: Kacang tanah kaya akan serat dan protein yang membuat seseorang merasa kenyang dan mengurangi kemungkinan makan berlebihan jika dikonsumsi dalam porsi sedang.

Mengandung zat besi dan folat: Kacang tanah mengandung sedikit zat besi dan asam folat yang penting bagi wanita hamil untuk mendukung perkembangan anak dan mencegah anemia.

Lantas mengapa jumlah biji kacang tanah bisa berbeda-beda?

Isi bijinya tidak selalu sama. Ada polong yang berisi satu biji besar, ada pula yang berisi dua hingga tiga biji kecil. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Pengaruh Faktor Genetik

Setiap varietas kacang tanah memiliki sifat genetik yang berbeda-beda. Gen inilah yang menentukan ukuran, bentuk, dan jumlah biji dalam satu polong. Beberapa varietas lokal misalnya, cenderung menghasilkan dua hingga tiga biji berukuran sedang, sementara varietas unggul hasil pemuliaan modern dapat menghasilkan biji yang lebih besar dan seragam. Dengan kata lain, perbedaan isi biji kacang tanah sudah “diprogram” secara alami oleh keturunan genetiknya.

Kondisi Lingkungan dan Nutrisi Tanah

Selain faktor genetik, lingkungan tumbuh juga berperan besar. Tanaman kacang tanah membutuhkan kondisi tanah yang gembur, cukup unsur hara, serta ketersediaan air yang stabil selama masa pertumbuhan. Bila tanah kekurangan nutrisi atau tanaman mengalami kekeringan saat fase pengisian polong, biji yang terbentuk bisa menjadi kecil atau bahkan tidak terisi sempurna. Sebaliknya, kondisi lingkungan yang ideal akan menghasilkan biji yang penuh dan seragam.

Proses Penyerbukan dan Pembentukan Polong

Berbeda dengan banyak tanaman lain, kacang tanah memiliki cara unik dalam membentuk buahnya. Setelah penyerbukan terjadi, bakal buah (disebut ginofor) tumbuh memanjang dan menembus tanah, lalu membentuk polong di bawah permukaan. Proses ini sangat sensitif terhadap gangguan. Jika ginofor gagal menembus tanah atau terganggu oleh kondisi lingkungan, hasilnya adalah polong yang tidak sempurna—kadang hanya berisi satu biji, bahkan bisa kosong.

Serangan Hama dan Penyakit

Hama seperti ulat tanah, nematoda, atau infeksi jamur dapat menyerang polong kacang tanah di bawah permukaan tanah. Serangan ini sering kali menghambat perkembangan biji, membuatnya busuk, kering, atau hilang sebagian. Oleh karena itu, pengendalian hama secara rutin sangat penting untuk menjaga kualitas dan keseragaman hasil panen.

Waktu Panen yang Tepat

Faktor lain yang tak kalah penting adalah waktu panen. Bila kacang tanah dipanen terlalu muda, bijinya belum sempat terisi penuh. Sebaliknya, jika dibiarkan terlalu lama di tanah, bijinya bisa kehilangan kadar air, menjadi keriput, dan kualitasnya menurun. Petani yang memahami waktu panen ideal akan mendapatkan biji yang lebih padat, seragam, dan berkualitas tinggi.(*)

BACA JUGA: Kacang Koro Pengganti Kedelai Dari Pada Rebutan Dengan Babi Cina

Back to top button