Di Belanda, Mesin Boeing 747-400 Meledak di Udara
- Boeing 747-400 yang meledak di atas Belanda juga menggunakan mesin Pratt & Whitney.
- Di Belanda, puing mesin Boeing 747-400 melukai dua orang.
JERNIH — Tidak hanya satu, tapi dua pesawat Boeing mengalami insiden ledakan mesin di udara beberapa saat setelah lepas landas.
Di Denver, AS, mesin Boeing 777-200 meledak di udara, Sabtu 20 Februari 2021, dan serpihannya menghujani permukiman. Pada saat yang sama di Belanda, pesawat kargo Boeing 747-400 mengalami nasib sama.
Serpihan mesin Boeing 747-400 menghujani kota kecil Meerssen, menyebabkan dua warga terluka. Pemerintah Belanda, Senin 22 Februari, membenarkan kabar ini.
Seperti di Denver, insiden terjadi beberapa saat setelah pesawat lepas landas dari Bandara Maastricht-Aachen.
Boeing 777-200 dan 747-00 yang mengalami nasib sama menggunakan mesin Pratt & Whitney. Jelasnya, Boeing 777-200 menggunakan mesin Pratt & Whitney (PW) 4000. Sedangkan Boeing 747-400 menggunakan mesin PW 4000-112 yang lebih kecil.
Luisa Hubregtse, dari Dewan Keamanan Belanda, menagtakan; “Kami telah memulai penyelidikan awal.” Namun, katanya, pada tahap ini masih terlalu dini menarik kesimpulan.
Seorang pejabat kepolisian Belanda mengatakan pihaknya telah membuka penyelidikan dan akan mengirim pertanyaan ke Boeing.
Pengawas lalu lintas udara di Belanda, Sabtu lalu, mengatakan melihat pesawat mengalami kebakaran mesin di udara setelah lepas landas.
Pesawat dalam perjalanan ke New York, membawa kargo umum dan obat-obatan. Pilot diberi tahu bahwa mesinnya terbakar.
Pilot mematikan mesin, dan memutuskan mendarat di Bandara Liege, Belgia.
Media Belanda memasang foto-foto yang diyakini puing pesawat, termasuk potongan besar yang terjepit di atap mobil.
Mirjam Clermonts-Aretz, walikota Meerssen, mengatakan dua orang terluka akibat tertimpa puing pesawat. Korban adalah wanita tua dan seorang anak. Keduanya dibawa ke rumah sakit.
“Saya tinggal di dekat bandara, dan mendengar ledakan di udara, dan melihat puing-puing jatuh dari udara,” katanya.
Namun, Clermonts-Aretz belum berencana mengajukan penagduan resmi. “Kami menunggu hasil penyelidikan,” katanya.