Di Pasar Karombasan, Berita Virus Corona Tak Pengaruhi Pembeli Makanan Ekstrem
MANADO_Hiruk pikuk pemberitaan media massa tentang wabah penyakit disebabkan Virus Corona tidak terlalu berpengaruh pada sebagian masyarakat Manado yang biasa menyantap daging hewan liar.
Hal tersebut nampak pada aktivitas di pasar tradisional di Kota Manado, yakni Pasar Bersehati dan Karombasan, yang selama ini dikenal sebagai pasar tradisional yang mempunyai lokasi khusus untuk menjual hewan-hewan yang tergolong ekstrim untuk dimakan tersebut. Para pedagang menyatakan tidak ada perubahan significant dari pembelinya.
Para pedagang di Pasar Karombasan mengaku mendengar berita tentang adanya Virus Corona di luar negeri yang telah menyebabkan puluhan jiwa melayang namun mereka tidak percaya jika virus tersebut berasal dari daging hewan liar yang telah mereka jual selama bertahun-tahun.
“Saya baru dengar soal virus ini. Soalnya, selama kami berjualan, tidak pernah ada dengar itu virus-virus seperti itu. Kami menjual dan tidak ada komplain dari pelanggan kami,” kata Wiwin, salah satu pedagang di Pasar Karombasan.
Wiwin menyatakan dagangannya laku seperti biasa, tidak ada perubahan omzet penjulannya. Wiwin meyakini rekan-rekannya yang lain di Pasar Karombasan juga tidak merasakan ada perubahan omzet penjualan daging hewan liar yang selama ini mereka jual.
“Biasanya rata-rata bisa dapat Rp 5 juta kotor per hari. Kalau ramai ya lebih besar lagi. Untuk yang akhir-akhir ini belum ada yang berubah. Saya juga mau katakan, kami tidak ada itu virus-virus,”.
(tvl)