Dokter Filipina Desak Duterte Lockdown lagi karena Kalah Lawan Covid
Mereka memperingatkan runtuhnya sistem layanan kesehatan akibat meningkatkan infeksi baru virus corona tanpa kontrol ketat di ibu kota dan provinsi-provinsi sekitar.
JAKARTA-Puluhan kelompok dokter mendesak Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk menerapkan lockdown yang beberapa waktu lalu sempat dilonggarkan. Para dokter Filipina itu menyatakan kewalahan dalam pertarungan melawan virus Corona.
Sebanyak 80 asosiasi medis yang mewakili sekitar 80.000 dokter dan satu juta perawat, menandatangani surat terbuka. Sikap para dokter tersebut dilakukan ketika Filipina mengumumkan kasus baru positif Corona sebanyak 5.000 kasus, sehingga total ada 98.000 kasus positif.
“Petugas kesehatan bersatu dalam menyuarakan sinyal bahaya bagi bangsa ini, sistem perawatan kesehatan kita telah kewalahan,” demikian pernyataan dalam surat itu.
Dalam surat terbuka itu para tenaga medis mengakui kalah perang melawan Covid-19, dan memerlukan rencana aksi yang terkonsolidasi dan pasti.
Pernyataan terbuka para dokter tersebut juga dipicu semakin banyak tenaga kesehatan yang jatuh sakit atau berhenti dari pekerjaan mereka. Selama pandemi Covid-19 di Filipina, sebanyak 34 tenaga medis meninggal akibat Covid-19.
“Para pekerja kesehatan kita kelelahan dengan jumlah pasien yang tampaknya tak berhenti mendatangi rumah sakit-rumah sakit kita untuk perawatan darurat,” pernyataan kelompok yang dipimpin Philippine College of Physicians (PCP) dalam surat untuk Duterte.
Masalah tenaga medis diperparah dengan kondisi rumah sakit yang penuh dan mulai menolak untuk menerima pasien baru.
Pemerintah mengganggap tingginya penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat karena rendahnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Sejak bulan Maret, pemerintah Filipina telah menerapkan lockdown dengan sangat ketat. Masyarakat dilarang keluar rumah, kecuali untuk membeli makan dan mencari perawatan kesehatan. Namun sejak awal Juni, pemerintah Filipina memutuskan untuk tetap mencabut aturan penutupan wilayah (lockdown) ibu kota Filipina. Pencabutan lockdown itu disambut meriah oleh warga, kendati kasus infeksi virus corona melonjak.
Hingga Sabtu (1/8/2020) jumlah kematian akibat virus corona di Filipina tercatat sebanyak 2.039.
(tvl)