Dua Perwira Tentara Israel Dipecat Gara-gara Kematian Lansia Palestina
Omar Abdalmajeed As’ad, 78, yang juga warga negara AS, ditemukan tewas setelah ditahan oleh pasukan Israel di Desa Jiljilya di Tepi Barat yang diduduki pada 12 Januari.
JERNIH – Militer Israel mengatakan Senin (31/1/2022), mereka memecat dua perwira dan akan menegur seorang komandan batalyon atas kematian seorang lansia Palestina awal bulan ini. Kematian orang lanjut usia itu akibat “kegagalan moral dan pengambilan keputusan yang buruk.”
Omar Abdalmajeed As’ad, 78, yang juga warga negara AS, ditemukan tewas setelah ditahan oleh pasukan Israel di Desa Jiljilya di Tepi Barat yang diduduki pada 12 Januari. Otopsi Palestina menemukan As’ad, yang sudah ada mengidap penyakit bawaan dan pernah mengalami serangan jantung mendadak meninggal karena stres setelah dianiaya.
Militer saat itu mengatakan As’ad masih hidup ketika tentara meninggalkannya. Dalam ringkasan penyelidikannya, militer mengatakan mereka menemukan bahwa As’ad telah menolak untuk bekerja sama dengan pasukan yang beroperasi di daerah itu. Tangannya diikat dan disumpal.
Setelah ditahan selama setengah jam, As’ad dan tiga orang lainnya dibebaskan. “Para prajurit tidak mengidentifikasi tanda-tanda mencurigakan lainnya mengenai kesehatan As’ad. Tentara menilai As’ad tertidur dan tidak mencoba membangunkannya,” menurut pernyataan militer.
“Penyelidikan menyimpulkan bahwa insiden itu adalah peristiwa yang serius, akibat dari kegagalan moral dan pengambilan keputusan yang buruk di pihak tentara,” katanya. Nilai-nilai inti militer Israel yakni untuk melindungi kehidupan manusia telah dilanggar, katanya.
“Lebih lanjut ditemukan bahwa tidak ada penggunaan kekerasan selama insiden itu selain ketika Assad ditangkap setelah menolak untuk bekerja sama,” katanya. “Para prajurit gagal dalam kewajiban mereka dengan membiarkan Assad terbaring di lantai tanpa perawatan yang diperlukan dan tanpa melaporkan insiden itu kembali kepada komandan mereka.”
Setelah otopsi, juru bicara kedutaan AS di Yerusalem mengatakan “sangat sedih” dengan kematian As’ad dan mendukung “penyelidikan menyeluruh atas kejadian tersebut.”
Para pemimpin Palestina telah menyerukan agar tentara yang terlibat diadili di pengadilan internasional. As’ad adalah mantan penduduk Milwaukee, Wisconsin, yang tinggal di Amerika Serikat selama beberapa dekade dan kembali ke Tepi Barat 10 tahun lalu, kata saudaranya kepada Reuters. [*]