Dua Saudara Perempuan Inggris-Israel Tewas dalam Serangan di Tepi Barat
Ayah saudara perempuan itu, seorang rabi terkenal, mengemudi di depan dengan kendaraan terpisah, menurut laporan BBC. Keluarga tersebut, berasal dari London, tinggal di pemukiman Efrat dan merupakan imigran dari Inggris.
JERNIH – Dua saudara perempuan Inggris-Israel yang ditembak mati dalam serangan di Tepi Barat pada hari Jumat (9/4/2023) disebut bernama Maya dan Rina Dee Di Mafart.
Ibu mereka, Leah, masih dalam kondisi kritis di rumah sakit, menurut media setempat. Kakak beradik, berusia 16 dan 20 tahun, tewas di Persimpangan Hamra saat mereka berkendara ke Tiberias, setelah mobil mereka disingkirkan dari jalan dengan ditembak oleh orang-orang bersenjata.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Jumat menggambarkan serangan itu sebagai tindakan teror, dan telah mengirimkan belasungkawa kepada keluarga dalam sebuah posting di Twitter.
“Teroris keji dan tak berperasaan membunuh dua saudara perempuan muda,” katanya pada hari Jumat. “Pasukan kami beroperasi di lapangan untuk mengejar para teroris. Hanya masalah waktu, dan tidak banyak waktu, kami akan meminta pertanggungjawaban mereka.”
Dia tweeted: “Atas nama seluruh warga Israel, saya menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga Di Mafart atas pembunuhan dua saudara perempuan yang luar biasa, Rina dan Maya, dalam serangan parah di Bekaa.”
Dia melanjutkan: “Pada saat-saat ini, jika keluarga sedang berjuang untuk hidupnya, dan bersama dengan seluruh bangsa Israel, saya berdoa untuk keselamatannya, dan kami semua menyampaikan belasungkawa dan kekuatan kepada keluarga tersayang ini di saat kesedihan yang luar biasa ini. .”
Ayah saudara perempuan itu, seorang rabi terkenal, mengemudi di depan dengan kendaraan terpisah, menurut laporan BBC. Keluarga tersebut, berasal dari London, tinggal di pemukiman Efrat dan merupakan imigran dari Inggris, kata walikota kota tersebut.