Eddie Van Halen: Gitar, Vodka, Kokain, dan Status Legenda
- Eddie dan Alex Van Halen bertukar alat musik. Dunia akhirnya mengenal Eddie sebagai dewa gitar.
- Sepanjang karier, Eddie bereksperimen menghasilkan bunyi dari gitar. Itu dilakukan dengan bantuan alkohol dan kokain.
- Keluarga Van Halen tiba di AS dengan uang 50 dolar, piano, dan tak bisa Bahasa Inggris.
California — Eddie dan Alex Van Halen, David Lee Roth serta Michael Anthony, adalah anggota band sekolah menengah yang saling bersaing.
Keempatnya melanjutkan ke Pasadena City College, bertemu, dan sepakat membentuk band bernama Mammoth. Tak lama kemudian band berganti nama, karena telah ada grup band bernama Mammoth.
Lee Roth dan Anthony sepakat dengan nama yang diusulkan Eddie, yaitu Van Halen.
Mereka merilis lagu pertama tahun 1978, dengan Runnin With the Devil. Ketrampilan Eddie sesungguhnya terlihat dalam Eruption, dengan permainan solo gitar berdurasi 1:42 menit menderu-deru.
Kepada Rolling Stone, Mike McCready dari Pearl Jam mengatakan; “Mendengarkan Eruption Van Halen seperti menikmati Mozart kali pertama. Eddie mengeluarkan suara yang seolah bukan suara gitar, banyak harmoni, tekstur yang muncul hanya karena dia memilih.”
Van Halen merilis album dengan jadwal tahunan; Van Helen II (1979), Women and Children First (1980), Fair Warning (1981), dan Diver Down (1982), hingga 1984 yang monumental dan mencapai posisi nomor dua di tangga lagu Billboard 200.
Album itu hanya kalah dari Thriller-nya Michael Jackson. Majalah Rolling Stone menempatkan 1984 di urutan 81 dalam daftar 100 album terbewar era 1980-an.
Tahun 2015, gitaris Joe Satriani mengatakan kepada Billboard; “Eddie membuat takut jutaan gitaris di seluruh dunia, karena dia bermain sangat bagus.”
Eddie menikah dengan Valerie Bertineli, aktris One Day At A Time tahun 1981, dan berpisah tahun 2001. Dari perkawinan itu, Eddie memiliki Wolfgang, yang menjadi bassist Van Halen tahun 2006.
Tahun 2009, Eddie menikah lagi dengan Janie Liszewski, pemeran pengganti yang menjadi humas Van Halen.
50 Dolar dan Piano
Eddie lahir di Amsterdam, Belanda, dan dibesarkan di keluarga pemusik. Ayahnya adalah pemain klarinet dan saksofon yang terlatih secara klasik.
Sang ayah mengajarkan Eddie bermain piano. Saat berusia tujuh tahun, keluarga Eddie memutuskan pindah ke Amerika dan menetap di Pasadena, California.
“Kami tiba di AS dengan uang 50 dolar dan sebuah piano,” ujar Eddie Van Halen dalam wawancara dengan The Associated Press tahun 2015.
“Kami datang ke belahan dunia tanpa uang, tanpa pekerjaan tetap, tidak ada tempat tinggal, bahkan tidak dapat berbicara Bahasa Inggris,” lanjut Eddie.
Ingatan Eddie tentang musik paling awal adalah ketika membenturkan panci dan wajan bersamaan, saat berbaris di pawai John Philip Sousa. Sejak itu Eddie tertarik bermain drum.
Alex Van Halen, sang kakak, bermimpi memiliki drum. Entah bagaimana, yang mendapatkan drum justru Eddie.
“Saya tidak pernah ingin bermain gitar,” ujar Eddie dalam ceramah di Museum Sejarah Nasional AS Smithsonian tahun 2015. “Saya ingin bermain drum. Ternyata, Alex lebih pandai bermain drum. Saya katakan kepada Alex, ambil drum saya dan saya akan memainkan gitarmu.”
Setelah Van Halen masuk ke produser Warner Bros Records, Eddie membuat debut rekaman pada usia 22 tahun.
Ketika mereka mendengar album mereka menjadi emas di AS, Van Halen berurusan dengan polisi karena merusak kamar hotel di Skotlandia.
Produser Quincy Jones meminta Eddie memainkan solo gitar dalam lagu Beat It milik Michael Jackson. Solo gitar itu berlangsung 20 detik, dan hanya butuh setengah jam untuk merekam.
Rekaman terjadi saat tiga anggota Van Halen berada di luar kota. Menariknya, Eddie tidak menerima bayaran apa pun untuk permainan mengesankan itu.
Sebagai grup, Van Halen juga tidak mendapatkan apa pun. “Itu adalah 20 detik dalam hidup saya untuk Quincy Jones. Saya tidak menginginkan apa pun dari permainan itu,” katanya kepada Billboard tahun 2015.
Majalah Rolling Stone mendudukan Beat It, dengan solo gitar Eddie Van Halen di dalamnya, di urutan 344 dalam daftar 500 Lagu Terbesar Sepanjang Masa. Lagu itu adalah perpaduan hard rock dan R&B Michael Jackson, sebelum kelahiran Run-DMC dan Aerosmith.
Konflik
Tidak ada grup band tanpa konflik. Van Halen juga menghadapinya.
Tahun 1984, setelah tur dunia, muncul ketegangan antara Eddie dan Lee Roth. Konflik berujung pada kepergian Lee Roth.
Eddie merekrut Sammy Hagar sebagai vokalis utama. Beberapa kritikus menyebut band ini bukan lagi Van Halen, tapi Van Hagar.
Hagar dikudeta tahun 1996, dan Gary Cherone — mantan vokalis Extreme — masuk untuk album Van Halen III. Di sini, Eddie melakukan kesalahan, yang membuatnya tidak melanjutkan kerja dengan Cherone di album lain. Cherone pergi begitu saja.
Tahun 2007, ada tiga Van Halen di dalam grup; Eddie, Alex, dan Wolfgang. Bassist Michael Anthony keluar, dan posisinya digantikan Wolfgang, putra Eddie.
David Lee Roth muncul lagi, dan bersama mengerjakan album A Different Kind of Truth dan Tokyo Dome Live in Concert.
Konser Terakhir
Musik Van Halen muncul dalam berbagai film; Superbad, Minions, dan Sing, acara TV Glee dan It’s Always Sunny in Philadelphia, video game Gran Turismo 4 dan Guitar Hero.
Sepanjang kariernya, Eddie menulis lagu dan bereksperimen dengan suara saat mabuk alkohol dan kokain, atau keduanya.
Dalam autobiografi-nya, Eddie bercerita bagaimana dia memilih tinggal di hotel, ditemani vodka, kokain, dan tape recorder. Itu dilakukan berhari-hari, sampai kamar hotel tidak ubahnya rumah pemulung di permukiman kumuh, alias penuh sampah.
Eddie menggambarkan dirinya vampir yang kejam, kecanduan minuman keras, dan tinggal di rumah penuh kotoran.
“Saya tidak minum alkohol saat pesta,” kata Eddie kepada Billboard. “Alkohol dan kokain adalah barang pribadi saya, dan saya menggunakannya untuk bekerja.”
Kokain, lanjut Eddie, membuatnya tetap terjaga. Alkohol menurunkan hambatan.
“Saya yakin tidak akan menghasilkan sesuatu dalam musik jika saya tidak dalam kondisi mental seperti itu,” kata Eddie.
Eddie Van Halen juga perokok berat. Ketika divonis menderita kanker tenggorokan, Eddie berpikir mungkin itu disebabkan dia menelan pick gitar logam saat di atas panggung.
“Saya menggunakan pick logam, kuningan atau tembaga, yang selalu saya gigit,” kata Eddie. “Saya terkena kanker lidah, tepat di tempat saya biasa menjilat pick.”
Eddie punya teori lain soal penyakitnya. “Saya tinggal di studio rekaman, yang dilingkupi energi elektromagnetik, itulah penyebab penyakit saya,” ujarnya.
SteveLukather, gitar TOTO, mengatakan masalah kesehatan menghentikan tur Van Halen. Band itu terakhir kali manggung di LA’s Hollywood Bowl, Oktober 2015.