Crispy

Elang Botak Keracunan Timbal, Simbol Negara AS Terancam Punah

  • Tahun 1972, elang botak masuk daftar spesies terancam punah.
  • Tahun 2007, elang botak keluar dari daftar terancam punah tapi tetap dilindungi.
  • Kini, keracunan timbal berpotensi menyebabkan elang botak punah.

JERNIH — Elang Botak, simbol negara Amerika Serikat (AS), di ambang kepunahan akibat penurunan populasi sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penyebabnya, keracunan timbal sisa amunisi para pemburu yang dimakan

Studi Departemen Kesehaan Masyarakat dan Ekosistem Universitas Cornell menyebutkan populasi elang botak burun 4 sampai enam persen, berdasarkan data antara tahun 1990-2018.

Ilmuwan memeriksa populasi elang botak di tujuh negara bagian timur laut, dan menemukan beberapa di antaranya terpengaruh oleh pemburu yang meninggalkan organ terkontaminasi setelah mendadani hewan di lapangan.

Tidak hanya elang botak, hewan lain juga terpengaruh yang kemungkinan memakan apa pun yang tersisa dari bangkai. Saat itulah fragmen timbal yang tertinggal di daging masuk ke dalam perut hewan.

“Kami menempatkan elang sebagai spesies poster, tapi mereka bukan satu-satunya yang terkena dampak,” kata Krystin Schuler, profesor riset di Universitas Cornell.

Populasi elang botak meningkat empat kali lipat dalam beberapa dekade sebelumnya, tapi peneliti mengingatkan beberapa gangguan berpotensi menyebabkan populasi menurun lagi.

Studi ini memperkirakan tingkat pertumbuhan elang botak tertekan 4,2 persen betina dan 6,3 persen jantan. Elang botak telah mengalami penurunan populasi selama bertahun-tahun, dan sempat masuk daftar spesies terancam punah dalam UU Spesies Terancam Punah tahun 1973.

Tahun 2007, nama elang botak terhapus dalam daftar terancam punah, tapi masih berstatus hewan dilindungi. Membunuh elang botak berpotensi menghadapi dua tahun penjara dan denda 250 ribu dolar AS, atau Rp 3,5 miliar.

Maret 2021, US Fish and Wildlife Service mengumumkan terdapat lebih 316 ribu elang botak di AS.

Back to top button