Empat Astronot Swasta Pertama Tiba di Stasiun Luar Angkasa International (ISS) Pekan Ini
- Empat astronot terdiri dari orang-orang kaya, tapi menolak disebut turis luar angkasa.
- Selama 10 hari di ISS, empat astronot swasta mengadakan sejumlah penelitian.
JERNIH — Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan lebih sibuk pekan ini, menyusul rencana Axiom Space meluncurkan empat astronot swasta pertama.
Jika cuaca memungkinkan empat astronot Axiom Space akan lepas landas Jumat 8 April waktu setempat, atau Sabtu 9 April WIB, dari Kennedy Space Center NASA di Florida dengan roket Falcon 9 yang diterbangkan SpaceX milik Elon Musk.
BACA JUGA:
- Cina Berencana Jadikan Stasiun Luar Angkasa Tiangong Tujuan Wisata
- Rusia: Sanksi Barat Bisa Bikin Stasiun Luar Angkasa Internasional Jatuh
Peluncuran semula dijadwalkan Rabu 6 April. Seorang juru bicara Axiom Space mengatakan penundaan memberi SpaceX lebih banyak waktu menyelesaikan pekerjaan pemrosesan pra-peluncuran.
Jika semua berjalan lancar, astronot swasta yang dipimpin pensiunan astronot NASA Michael Lopez-Alegria akan tiba di ISS sekitar 28 jam setelah peluncuran. Kapsul Crew Dragon yang dipastok SpaceX akan berlabuh sekitar 250 mil di atas Bumi.
Lopez-Alegria adalah komandan misi kelahiran Spanyol dan wakil presiden pengembangan bisnis Axiom. Dia akan bergabung dengan Larry Connor, pengusaha real eastate dan teknologi penerbangan aerobatik dari Ohio yang ditunjuk sebagai pilot misi.
Lopez-Alegria berusia 63 tahun, dan Connor berusia 70 tahun. Namun, tidak ada data pasti yang diberikan perusahaan soal usia keduanya.
Astronot lainnya adalah Eytan Stibbe (64), filantropis dan mantan pilot jet tempur Israel, serta pengusaha dan dermawan Kanada Mark Patty (52). Keduanya akan menjadi pelayan spesialis misi.
Stibbe akan menjadi orang Israel kedua yang bepergian ke luar angkasa setelah Ilan Ramon, yang tewas bersama enam awal NASA dalam bencana pesawat ulang-alik Columbia tahun 2003.
Tim Ax-1, demikian kelompok ini disebut, mungkin memiliki kesamaan dengan penumpang tajir yang menggunakan wahana suborbital seperti Blue Origin dan Virgin Galactic milik Jeff Bezos dan Richard Branson. Eksekutif Axiom mengatakan misi mereka lebih substantif.
“Kami bukan turis luar angkasa,” kata Lopez-Alegria kepada wartawan.
Tim Axiom menjalani pelatihan astronot ekstensif dengan NASA dan SpaceX, dan akan melakukan penelitian biomedis.
Awal yang Banyak
Kam Ghaffarian, ketua eksekutif Axiom, mengatakan penerbangan ini awal dari banyak peluncuran untuk mengkomersilkan orbit rendah Bumi. “Kami belum membayangkan semua kemungkinan, sama seperti di masa awal Internet,” katanya.
Tim Ax-1 akan membawa peralatan dan perlengkapan untuk 26 eksperimen sains dan teknologi selama 10 hari. Tim akan melakukan penelitian tentang kesehatan otak, sel induk jantung, kanker, dan penuaan, plus demonstrasi teknologi untuk menghasilkan optik menggunakan tegangan permukaan cairan dalam gayaberat mikro.
Misi Ax-1 akan menandai tim astronot komersial pertama yang menggunakan ISS sebagai laboratorium yang mengorbit. Keempat astronot akan berbagi ruang kerja tanpa bobot bersama tujuh awak reguler ISS; tiga astronot AS, seorang Jerman, dan tiga kosmonot Rusia.
Axiom telah mengontak SpaceX untuk menerbangkan tiga misi lagi ke orbit selama dua tahun ke depan. NASA memilih Axion pada 2020 untuk merancang dan mengembangkan sayap komersial baru ke ISS yang seluas lapangan sepak bola.
Kathy Lueders, associate adminstrator NASA untuk operasi luar angkasa, menggambarkan peran Axiom akan menjadi mitra penting di masa depan.