Crispy

Ethan Mbappe Penerus Jejak Kylian Mbappe

Nama besar bisa menjadi beban, tapi juga bisa menjadi bahan bakar. Ethan memahami hal. Karenanya cukup lah meneruskan nama Mbappe, tetapi tidak  meniru Kylian.

JERNIH – Nama Mbappé terlanjur identik dengan kecepatan, ketajaman, dan keajaiban di lapangan hijau. Namun, di balik gemerlap sosok megabintang Kylian Mbappé, ada seorang adik yang diam-diam menapaki jalannya sendiri dengan langkah yang lebih tenang: Ethan Mbappé.

Lahir di Montreuil, Prancis, pada 29 Desember 2006, Ethan tumbuh dalam keluarga yang sudah terbiasa dengan sorotan publik. Sang kakak, Kylian, sudah menorehkan sejarah sejak remaja — menjuarai Piala Dunia 2018 dan menjadi salah satu pemain paling bernilai di dunia. Namun, Ethan memilih jalur yang berbeda: lebih sabar, lebih sunyi, dan penuh kesadaran bahwa namanya akan selalu dibandingkan dengan sang kakak.

Ethan memulai kariernya di akademi Paris Saint-Germain (PSG), klub raksasa yang juga membesarkan nama Kylian. Namun, posisi keduanya di lapangan sangat berbeda. Ethan adalah seorang gelandang tengah — pengatur ritme permainan, bukan pencetak gol. Ia dikenal memiliki sentuhan lembut, visi permainan tajam, dan ketenangan yang jarang dimiliki pemain seusianya.

Pada Juni 2021, ketika baru berusia 14 tahun, Ethan menandatangani kontrak muda bersama PSG. Dua tahun kemudian, pada Desember 2023, ia melakukan debut resminya di Ligue 1 melawan Metz. Meski hanya bermain sebentar sebagai pemain pengganti, momen itu menjadi langkah simbolis: Ethan resmi memasuki dunia sepak bola profesional, bukan sekadar “adik dari Kylian,” tetapi pemain dengan ambisi dan kemampuan sendiri.

Langkah Berani ke Lille

Musim panas 2024 menjadi titik balik penting dalam perjalanan kariernya. Kontrak Ethan dengan PSG berakhir, dan meski banyak yang menduga ia akan bertahan di klub besar itu, ia justru memilih jalur baru — bergabung dengan LOSC Lille pada 4 Juli 2024.

Menariknya, kepindahan ini terjadi dengan status free transfer, tanpa biaya pembelian apa pun. Bagi Lille, ini adalah langkah strategis: mendapatkan talenta muda potensial tanpa harus mengeluarkan dana besar. Ethan menandatangani kontrak profesional berdurasi tiga tahun, berlaku hingga 30 Juni 2027.

Estimasi gaji Ethan di Lille mencapai sekitar 540.000 euro (sekitar Rp10,4 miliar  per tahun, atau sekitar Rp 194 juta per minggu — angka yang mencerminkan kepercayaan klub terhadap potensinya, namun tetap realistis bagi pemain berusia 18 tahun yang masih dalam tahap pembuktian. Nilai pasar Ethan saat ini diperkirakan sekitar 1,9 juta euro, angka yang terus meningkat seiring menit bermain dan performanya di lapangan.

Keputusan untuk meninggalkan zona nyaman PSG dan memulai bab baru di Lille menunjukkan kedewasaannya. Di klub yang dikenal sebagai “pabrik bakat” Prancis ini, Ethan mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak dan ruang untuk berkembang tanpa tekanan nama besar keluarga.

Ethan tahu bahwa perbandingan dengan Kylian tidak akan pernah berhenti. Setiap kali menyentuh bola, kamera akan mencari kemiripan. Namun, siapa pun yang memperhatikan dengan cermat akan melihat dua sosok yang berbeda sepenuhnya.

Kylian adalah badai — cepat, eksplosif, dan mematikan di depan gawang. Ethan, sebaliknya, adalah aliran sungai yang tenang — mengalir di tengah lapangan, menjaga keseimbangan, dan mengatur arah permainan. Ia lebih mirip maestro lapangan tengah seperti Marco Verratti atau Thiago Motta, dua pemain yang juga membangun reputasi mereka lewat kesabaran dan kecerdasan taktis.(*)

BACA JUGA: Kylian Mbappe Cetak Hattrick di Kazakhstan

Back to top button