Gagal Ubah Visi Metaverse Jadi Kenyataan, Mark Zuckerberg Bikin Karyawan Krisis Moral
- Krisis kepercayaan terhadap Mark Zuckerberg terjadi ketika Facebook kehilangan pengguna hariannya.
- Setelah itu, Meta Inc seolah sedang dibangun kembali sebagai perusahaan yang bereksperimen.
JERNIH — Dulu, Mark Zuckerberg adalah ‘setengah dewa’ bagi karyawannya. Kini tidak lagi.
Mengutip sejumlah sumber, media AS melaporkan sejumlah karyawan Meta Inc — induk perusahaan Facebook dan Instagram — menuduh Mark Zuckerberg mengarahkan perusahaan ke dalam krisis moral yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ribuan karyawan, masih menurut surat kabar AS, kini bersiap menghadapi kemungkinan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) tahap ketiga sebagai upaya memangkas biaya operasional perusahaan.
“Mark Zuckerberg kebilangan visinya dan kepercayaan karyawannya di tengah kekacauan ekonomi dan gelombang PHK,” ujar salah satu karyawan Meta. “Sepertinya, Meta Inc beralih dari bergerak cepat dan merusak menjadi melambat dan merusak, kemudian memperbaikinya kemudian berdasarkan kasus per kasus.”
Zuckerberg mengganti nama perusahaan menjadi Meta pada Oktober 2021. Pergantian itu, menurut karyawan, mencerminkan penekanan baru pada realitas virtual.
Jadi, perusahaan seolah sedang dibangun lagi sebagai pembuat perangkat lunak yang mencoba bereksperimen, bukan perusahaan perangkat keras dewasa yang mencoba membangun perangkat keras.
Perangkat yang dikembangkan Meta kehilangan target penjualan. Pers AS mengatakan optimisme Meta tentang proyeknya memudar awal 2022, ketika perusahaan melaporkan aplikasi andalan Facebook kehilangan pengguna harian kali pertama dalam satu dekade. Rincinya, pengguna harian Facebook turun setengah juta dalam tiba bulan terakhir tahun 2021.
Saham perusahaan anjlok lebih dari seperempat, dan Meta merugi miliaran karena tidak berhasil mengubah visi metaverse menjadi kenyataan.
Itu terungkap dari banyaknya PHK sebagai bagian tahun efisiensi dan rencana memangkas biaya karena perusahaan berjuang memonetisasi usaha realitas virtual yang ambisius.
Saat ini Meta sedang melakukan PHK gelombang kedua dengan korban 4.000 pekerja. Sebelumnya, 11 ribu orang mengalami nasib serupa.