Crispy

Gelombang Panas Melanda Asia: Suhu di Indonesia yang Terendah, tapi Panas

  • Myanmar mencatat suhu tertinggi dengan 45 derajat. Disusul India dan negara Asia Tenggara.
  • Di Manila, orang berbondong-bondong ke Mal untuk ‘ngadem’ bukan belanja.

JERNIH — Jika Anda merasa kepanasan dan udara seolah tak bergerak dalam beberapa hari terakhir, inilah penyebabnya; Gelombang Panas Melanda Asia dan memecahkan rekor di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Indonesia relatif beruntung, dengan suhu rata-rata dalam beberapa hari terakhir 33 derajat Celcius. Suhu di Singapura dan Filipina, dua negara yang lebih dekat ke daratan Asia, mencapai 36,7 dan 37 derajat Celcius.

Di daratan Asia, suhu mencapai puncaknya di Myanmar, India, dan Thailand, dengan 45 derajat Celcius. Di Bangladesh, Laos, Vietnam Nepal, dan Cina, suhu rata-rata antara 43-41 derajat Celcius.

The Strait Times menulis ini suhu tidak alami bagi sebagian besar negara Asia Tenggara dalam beberapa dekade terakhir.

Penduduk di sekujur Asia menghidupkan AC dan kipas angin listrik, untuk menghindari cuaca panas. Banyak yang berdoa agar hujan turun dan suhu turun.

Bagian Awal Kemarau

Pakar iklim mengatakan gelombang panas ini adalah awal musim kemarau panjang, yang kemungkinan diperburuk fenomena cuaca El Nino yang akan melanda tahun ini. Asia harus bersiap diri menghadapi semua ini.

Di India, gelombang panas menewaskan 13 orang di Maharashtra, India barat. Di Ahmedabad, negara barian Gujarat, aspal di sekujur jalan meleleh yang membuat kendaraan tak berani melintas.

Di dua negara bagian; Tripura dan Benggala, sekolah ditutup karena suhu mencapai 40 derajat Celcius. Seorang blogger di Benggala memecahkan sebutir telur di atas wajan antilengket, dan meletakan wajan itu di teras terbuka, dan telur matang dengan sendirinya.

Di selatan Manila, Filipina, ramai oleh pengunjung yang ingin ‘ngadem’ bukan belanja. “Ini alternatif lebih murah,” kata Mon Lauron, konsultan bisnis berusia 52 tahun dari kota Paranaque, selatan Manila.

Di Myanmar, sopir taksi berhenti beroperasi saat Matahari mencapai ketinggian. “Saya tidak bisa mengemudi ketika suhu sangat panas di siang hari,” katanya.

Back to top button