Crispy

George Foreman Meninggal Dunia: Inilah Kisah Perampok Jalanan Paling Sukses di Ring Tinju

  • Walikota Houston mengatakan; “Di Fifth Ward, Foreman mengubah hidupnya dari perampok menjadi petinju.
  • Foreman menulis; “Job Corps, bagian dari reformasi Great Society Presiden Lyndon B Johnson, yang menyelamatkan saya dari jurang.”

JERNIH George Foreman, salah satu petinju terhebat yang merebut gelar juara dunia pada usia 45 tahun, Jumat 21 Maret waktu AS atau Jumat 22 Maret WIB, meninggal dunia di usia 76 tahun.

“Dengan kesedihan mendalam kami mengumumkan George Edward Foreman Sr yang kami cintai meninggal dunia dengan tenang di tengah orang-orang terkasih,” demikian unggahan Keluarga Foreman di Instagram.

Foreman kehilangan gelar pertamanya saat menghadapi Muhammad Ali dalam Rumble in the Jungle tahun 1974 yang terkenal. Big George, karena gemuk tapi periang, diunggulkan dalam pertarungan itu. Muhammad Ali mengalahkannya dengan kecerdikan baru.

Dua dekade setelah kehlangan gelar, Foreman menjadi juara dunia lagi dengan mengalahkan Michael Moorer. Saat itu usianya telah 45 tahun.

Sebelum kembali ke ring tinju, Foerman adalah penjual pemanggang listrik penyerap lemak. Ia banyak mendapat uang karena menjadi ikon pengembangan diri dan kesuksesan bagi generai baby boom.

Lahir di Marshall, Texas, 10 Januari 1949, Keluarga Foreman pindah ke Houston untuk membesarkan tujuh anaknya. Foreman hidup dalam asuhan orang tua tunggal, miskin, dan tersegrerasi secara politik dan ekonomi.

Foreman putus sekolah menenganh pertama, dan terpaksa menggunakan ukuran tubuh dan tinjunya untuk jadi perampok jalanan.

“Di Fifth Ward, seutas jalan di Houston, segalanya berubah,” kata John Whitmire, wali kota Huoston, dalam pernyataannya. “Di jalan itu ia menuju kesuksesan bertinju dan bisnis. Ia menginspirasi.”

Foreman menulis; “Job Corps, bagian dari reformasi Great Society Presiden Lyndon B Johnson, yang menyelamatkan saya dari jurang.”

Melalui program itu, Foreman — yang saat itu berusia 16 tahun — pindah dari Texas dan terdorong menyalurkan amarah dan tubuhnya yang besar ke ring tinju.

Pada usia 19 tahun, dalam pertarungan amatir ke-25, Foreman merebut medali emas kelas berat Olimpiade 1968 di Mexico City. Saat menjadi petinju profesional, ia memenangkan 37 pertandingan berturut-turut untuk menghadapi Joe Frazier di Kingston, Jamaica. Foreman menang TKO ronde kedua.

Sebelum bertermu Muhammad Ali di Kinshasha, Zaire, Foreman mempertahankan sabuk juaranya dua kali. Ali kehilangan mahkora yang diraih dari tangan Foreman karna menolak direkrut dalam Perang Vietnam.

Foreman mengenang pertemuannya dengan Ali dalam kalimat; “Saya adalah petinju yang kuat. Saya mesih pemukul. Saat itulah kali pertama saya mengerahkan semua kemampuan saya,tapi saya tidak berhasil.”

Jika melihat tayang ulang lagi di Kinshaha 1974, Foreman menghujani Ali dengan berbagai pukulan ke arah perut dan wajah. Ali bertahan di tali ring dengan teknik rope a dope. Foreman kelelahan, dan Ali menjatuhkannya di ronde kedelapan.

Back to top button