NIGERIA — Lima desa di Distrik Sabon Birni, Negara Bagian Sokoto, Nigeria diserang oleh gerombolan bandit bermotor bersenjata api pada Rabu malam (27/5/2020). Akibat dari serangan itu 60 orang penduduk desa tewas.
Seorang perawat rumah sakit umum di Sabon Birni mengatakan kepada AFP pada Kamis (28/5/2020), bahwa mereka menerima total 60 mayat dan beberapa orang dengan luka tembak dari desa-desa yang diserang oleh para bandit tadi malam.
“Semua tubuh memiliki luka tembak, sebagian besar dari mereka ditembak di kepala,” kata seorang petugas medis yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Seorang pemimpin adat di distrik Sabon Birni yang namanya enggan disebutkan mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 74 dari angka sebelumnya yaitu 60 karena lebih banyak mayat ditemukan di desa-desa.
“Kami menemukan 25 mayat di Garki, 13 di Dan Aduwa, 25 di Kuzari, tujuh di Katuma dan empat di Masawa,” katanya kepada AFP.
“Orang-orang melarikan diri ke segala arah dan dikejar oleh para penyerang. Jadi, mayat-mayat itu tersebar.” imbuhnya.
Gubernur daerah Aminu Waziri Tambuwal mengatakan serangan itu datang sebagai “kejutan kasar” karena pejabat keamanan baru-baru ini mengunjungi daerah itu untuk mencoba meredakan ketegangan.
Bentrokan kekerasan yang mendera Nigeria bagian barat laut telah berlangsung bertahun-tahun. Kekerasan tersebut dipicu oleh persaingan antar geng bersenjata yang memperebutkan lahan kekuasaan, menyebabkan terjadinya pembunuhan dan aksi balas dendam serta main hakim sendiri.
Longgarnya keamanan sejumlah daerah di Nigeria menyebabkan maraknya aksi pencurian ternak dan penculikan dengan meminta tebusan yang dilakukan oleh para bandit.
Beberapa waktu terakhir ini, Distrik Sabon Birni, 175 kilometer dari ibu kota Negara Bagian Sokoto berulang kali diserang gerombolan bandit bersenjata.
pejabat setempat mengatakan bahwa pada hari Senin 18 orang tewas ketika orang-orang bersenjata menyerbu lima desa lain di distrik Sabon Birni.
The Guardian mengabarkan bahwa angkatan bersenjata Nigeria pekan lalu melancarkan serangan bom terhadap kamp-kamp di daerah barat laut sebagai bagian dari upaya untuk mengekang serangan.
Pihak militer mengatakan kampanye pemboman telah menewaskan ratusan bandit tetapi belum ada konfirmasi independen mengenai jumlah korban jiwa.
Pihak berwenang sebelumnya telah meluncurkan operasi militer berulang-ulang dan melakukan pembicaraan damai ditingkat lokal untuk mencoba mengakhiri kekerasan.
