Gitar Gibson Noel Gallagher Saksi Perpecahan Oasis Dilelang

Gitar Gibson merah milik Noel Gallagher dilelang di saat Oasis tengah melakukan konser reuni yang menyatukan setelah 14 tahun berpisah. Noel sampai perlu memberikan catatan tentang gitar saksi perpecahan itu.
JERNIH – Gallagher bersaudara mungkin kini telah berdamai, menyatukan kembali suara dan ego untuk sebuah tur dunia yang memecahkan rekor. Namun di balik sorak sorai reuni, ada sebuah artefak yang kembali menyeruak dari masa lalu—sebuah benda yang menyimpan gema dari perpecahan paling pahit dalam sejarah musik modern.

Itulah gitar merah Gibson ES-355 milik Noel Gallagher, instrumen yang menjadi saksi malam kelam di Paris pada 2009, ketika Oasis runtuh di panggung belakang festival Rock en Seine. Malam itu, Liam dan Noel kembali bersitegang. Pertengkaran yang telah berbulan-bulan membara—dari cacian di media sosial, bisu komunikasi, hingga perjalanan dengan kendaraan terpisah—akhirnya meledak sesaat sebelum mereka naik ke panggung.
Dalam amarah, gitar itu menjadi bagian dari perkelahian. Noel menuturkan bahwa Liam mengayunkannya seperti kapak, nyaris menghantam wajahnya, hingga leher patah, kayu terkelupas, dan tubuh gitar bolong. Sebuah simbol yang dulu mengantar Oasis ke panggung dunia, hancur seketika di tengah ego dua saudara. Liam, tentu saja, membantah. Baginya Noel sama bersalah, dan gitar itu bukan satu-satunya yang rusak malam itu.
Tak lama setelah insiden, Noel menuliskan kalimat perpisahan di situs resmi band: “Dengan sedikit kesedihan dan kelegaan, saya mengumumkan bahwa saya keluar dari Oasis malam ini. Orang boleh berkata apa saja, tapi saya sungguh tak sanggup bekerja sama dengan Liam sehari pun lebih lama.” Dan begitu saja, Oasis bubar.

Namun takdir gitar itu lebih lembut daripada kisah pemiliknya. Dua tahun kemudian, seorang luthier asal London, Philippe Dubreuille, menyelamatkannya dari kehancuran. Gibson merah itu kembali bernafas, meski retaknya tetap menjadi kenangan pahit yang tak terhapus.
Waktu berlalu, dendam pun surut. Liam dan Noel, betapapun sering menyangkal, adalah dua sisi mata uang yang sama. Penggemar tak pernah berhenti menanti. Dan akhirnya, pada 27 Agustus 2024, dunia mendengar kabar yang lama dirindukan: Oasis kembali, dengan tur reuni “Oasis Live ’25”. Ketika mereka benar-benar naik panggung di Cardiff pada 4 Juli 2025, setelah 14 tahun penantian, air mata dan sorak sorai pecah dalam satu lautan emosi.

Kini, gitar Gibson itu kembali memasuki sorotan publik. Noel bahkan menuliskan catatan khusus yang akan menyertai instrumen tersebut saat dilelang—sebuah pengakuan bahwa benda ini bukan sekadar kayu dan senar, melainkan potongan sejarah yang tak ternilai. Diperkirakan harga gitar mencapai 500.000 pounds (sekitar Rp 11,2 miliar).

Lelang itu sendiri menjadi ajang perayaan memorabilia musik: dari gitar akustik Takamine FP460SC yang menghidupkan “Wonderwall”, hingga kacamata hitam John Lennon (diperkirakan mencapai Rp 6,7 miliar) dan topi fedora putih Michael Jackson (diperkirakan menembus Rp 1,8 miliar). Seperti dikatakan Mark Hochman dari Propstore, “Ini bukan sekadar barang koleksi; ini adalah batu ujian budaya yang telah menginspirasi jutaan orang.”
BACA JUGA: Gitar yang Bikin Oasis Bubar akan Dilelang di Paris