Gitar Legendaris Eddie Van Halen Akan Dilelang

Eddie Van Halen paling menyukai koleksi gitarnya satu ini. Terinspirasi dari Frankenstrat, gitar kustom legendaris warna merah dan putih itu akan dilelang.
JERNIH – Di dunia musik rock, ada benda-benda yang tidak sekadar menjadi alat, melainkan penanda zaman. Mereka saksi bisu dari dentuman sejarah yang membentuk generasi. Salah satunya adalah sebuah gitar Kramer keluaran 1982, pernah berada di tangan sang virtuoso, Eddie Van Halen.
Musim gugur ini, di jantung kota New York, balai lelang ternama Sotheby’s akan membuka pintu bagi para kolektor dan pemuja rock untuk berebut kepingan kenangan ini, dalam ajang Grails Week perdana yang berlangsung pada 21–28 Oktober 2025.
Gitar mendiang Eddie bukanlah sekadar sepotong kayu dengan senar baja. Ia pernah berdenyut dalam tur Van Halen antara 1982–1983, menggaungkan nada-nada liar di bawah lampu panggung. Tubuhnya dihiasi garis-garis hitam putih—desain yang terinspirasi dari Frankenstrat, gitar kustom legendaris yang Eddie rakit sendiri pada 1975.
EKSPERIMEN GILA
Frankenstrat adalah eksperimen gila yang memadukan tubuh gitar Fender Stratocaster dengan komponen Gibson, demi menciptakan suara “hibrida” yang menjadi ciri khas Eddie: dentuman tebal layaknya Les Paul, tapi dengan kenyamanan dan fleksibilitas Strat.

Menurut keterangan Sotheby’s, Eddie mendatangi pabrik Kramer di New Jersey untuk memodifikasi gitar ini. Dalam foto-foto yang tersisa, ia terlihat memegang bor listrik—bukan sebagai tukang kayu biasa, tapi sebagai arsitek nada.
Eddie dikenal obsesif soal modifikasi: ia kerap memotong, mengebor, bahkan memanggang bodi gitar di oven rumah demi mendapatkan suara yang ia mau. Gitar Kramer 1982 ini dipersenjatai dengan humbucker tunggal di posisi bridge—sesuai gaya Eddie yang percaya pada kesederhanaan demi fokus pada suara mentah—serta Floyd Rose locking tremolo system, teknologi baru saat itu yang memungkinkannya melakukan dive bombs ekstrem tanpa membuat senar fals.
Hasil modifikasi ini kemudian muncul dalam iklan Kramer yang terkenal, menampilkan Eddie sambil berkata, “Gitar ini adalah gitar terbaik yang dapat Anda beli saat ini.” Sebuah pernyataan percaya diri yang, mengingat pengaruhnya di dunia gitar, nyaris terdengar seperti hukum alam.
DARI TANGAN KE TANGAN
Tak lama kemudian, gitar itu ia hadiahkan kepada teknisi gitarnya, Robin “Rudy” Leiren, disertai pesan pribadi: “Rude – Sudah Sepuluh Tahun yang Hebat – Ayo Kita Lakukan Sepuluh Tahun Lagi. Eddie Van Halen.”

Namun perjalanan gitar ini belum selesai. Lalu berpindah ke tangan lain. Rudy menjualnya kepada Mick Mars, gitaris Mötley Crüe, yang kemudian memainkannya dalam rekaman album Dr. Feelgood—album nomor satu pertama mereka yang dirilis pada 1989. Wajar jika kini, setelah puluhan tahun, gitar ini menunjukkan “luka” dari pertempuran panjang di panggung—goresan, cat yang mengelupas, dan kilau yang hanya dimiliki oleh instrumen yang telah hidup di tangan para legenda.
Selain gitar, pemenang lelang juga akan menerima surat keaslian yang ditandatangani Mick Mars, yang menulis, “Semoga Anda menikmatinya seperti saya. Ini juga merupakan bagian sejarah yang luar biasa.”
Sotheby’s memperkirakan harga lelang akan berada di kisaran 2–3 juta dolar AS, sebanding dengan penjualan gitar Van Halen lainnya. Sebagai pembanding, pada 2020 tiga gitar Eddie laku hingga 422.000 dolar, sementara pada 2023, gitar bergaris merah-putih-hitam yang muncul di video Hot For Teacher terjual hampir 4 juta dolar.

PIONIR GITAR ELEKTRIK
Eddie Van Halen, yang mendirikan band eponimnya pada 1972 bersama saudaranya Alex, adalah pionir yang mengubah wajah permainan gitar elektrik. Teknik tapping dua tangan yang ia populerkan menginspirasi generasi gitaris, sementara eksperimen modifikasi instrumen yang ia lakukan mendorong industri gitar untuk berinovasi. Banyak produsen, termasuk Kramer, Fender, dan EVH Gear, terinspirasi untuk menciptakan model yang mengikuti jejaknya.
Ia berpulang pada Oktober 2020 setelah berjuang melawan kanker, namun warisannya terus hidup di setiap nada yang ia tinggalkan. Di ruang lelang nanti, senar-senar gitar Kramer ini mungkin akan diam, namun bagi mereka yang mengerti, diamnya justru menyimpan gema ribuan nada, sorak penonton, dan denyut nadi seorang legenda.(*)
BACA JUGA: Mulai 2024 Grammy Award Beri Penghargaan untuk Karya Musik Kecerdasan Buatan