- Kata ini kali pertama muncul di Twitter tahun 2019, populer pada Februari 2022.
- Goblin mode menggambarkan penolakan masyarkat terhadap norma dan ekspektasi sosial, pasca pandemi Covid-19.
JERNIH — Kali pertama dalam sejarah Oxford memberikan penutur Bahasa Inggris untuk memilih kata apa yang layak dinobarkan sebagai Oxford Word of the Year 2022.
Lebih 300 ribu orang memberikan suara, dan pemenangnya adalah Goblin mode.
Goblin mode, atau mode goblin, adalah istilah slang yang mengacu pada jenis perilaku memanjakan diri, malas, jorok, dan serakah, biasanya dengan cara menolak norma dan ekspektasi sosial.
Kata ini kali pertama muncul di Twitter tahun 2009, dan menjadi viral pada Februari 2022. Goblin mode menjadi kata yang diterima ketika digunakan surat kabar dan majalah.
Istilah ini semakin populer selama beberapa bulan pambatasan akibat penguncian Covid-19 mereda di banyak negara, dan orang-orang mulai sering keluar rumah.
Ben Zimmer, pakar bahasa dan leksikografer AS, mengatakan; “Goblin mode benar-benar berbicara tentang waktu dan zeitgeist, dan tentu saja merupakan ekspresi tahun 2022.”
Zeitgeist adalah, menurut kamus Merriam-Webster, semangat atau mood yang menentukan dari periode sejarah tertentu seperti yang ditunjukkan oleh ide-ide dan kepercayaan pada waktu itu.
Menurut Zimmber, usai pandemi orang-orang melihat norma sosial dengan cara baru. Situasi ini seolah memberi ijin kepada setiap orang untuk membuang norma sosial dan merangkul yang baru.
EuroNews menulis istilah Goblin mode tampaknya menangkap suasana hari individu yang menolak gagaan kembali ke kehidupan normal, atau memberontak terhadap standar estetika yang semakin tidak terjangkau dan gaya hidup tidak berkelanjutan yang ditampilkan di media sosial.
“Mengingat tahun yang baru saja kita alami, Goblin mode beresonansi dengan kita semua yang merasa sedikit kewalahan pada saat ini,” kata Casper Grathwohl, presiden Oxford Languages.
Kata lain yang dipilih penutur Bahasa Inggris adalah metaverse, yang menggambaran lingkungan realitas virtual (hipotesis) tempat pengguna berinteraksi dengan avatar satu sama lain, dan lingkungan mereka dengan cara imersif. Terkadang metaverse dianggap sebagai perpanjangan potensial atau pengganti internet dan media sosial.
‘#IStandWith’ berada di urutan ketiga. Tagar ini digunakan di media sosial untuk mengekspresikan solidaritas dengan penyebab, kelompok, atao orang tertentu. Salah satunya ‘#IStandWithUkraine’.
