Hasil tes Remaja yang ke Jakarta untuk Demo, Dua Positif Covid dan 12 Reaktif
Mereka datang ke Jakarta setelah mendapat undangan untuk ikut aksi demo di depan Gedung DPR RI melalui media sosial.
JERNIH-Sebanyak 89 remaja yang hendak ikut aksi demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja ke gedung DPR, pada Rabu (7/10/2020) diamankan personel Polres Metro Jakarta Barat.
Kapolres Jakbar, Audie Latuheru dalam keterangan pers, menjelaskan terhadap para remaja tersebut langsung dilakukan tes swab, dimana dari hasil tes yang dirilis pada hari ini, ditemukan dua orang diantaranya positif covid-19.
“Hasil swab dua dari 89 remaja yang diamankan terindikasi positif covid-19, dan kami lakukan pengecekan secara ulang dan dari indikatornya dengan hasil yang sama,” kata Audie, pada Rabu (7/10/2020).
Audie juga menerangkan bahwa mereka diamankan dari beberapa lokasi di wilayah Jakarta Barat, antara lain di Slipi, Cengkareng, dan Kalideres. Mereka diangkut ke Polres Jakarta Barat lantaran datang dengan cara bergerombol sehingga Polisi menganggap beresiko besar terjadi penularan Covid-19 di antara mereka.
Dalam interogasi yang dilakukan oleh penyidik Polres, para remaja tersebut mengaku bahwa mereka datang ke Jakarta untuk ikut aksi demo di gedung DPR.
“Bahwa kedatangannya ke Jakarta ini ingin ikut demo ke MPR/DPR,”.
Sedangkan dari hasil penggeledahan terhadap mereka, Polisi menemukan beberapa senjata tajam dari tangan mereka.
“Ada indikasi mereka tidak berdemo, melainkan akan melakukan keributan atau perusakan dan saat ini sedang dilakukan penyidikan oleh anggota,” kata Audie lebih lanjut.
Sementara Aparat Polda Metro Jaya juga mengamankan sekitar 200 remaja yang akan melakukan demo di depan DPR. Polisi menduga para pelaku adalah kelompok anarko yang hendak membuat kericuhan.
“Ada sekitar 200 orang yang kita duga adalah anarko, berupaya bergabung untuk ikut demonstrasi di depan gedung DPR. Mereka berhasil kita amankan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (7/10/2020).
Kemudian terhadap 200 orang itu dilakukan rapid test dimana hasil tes menunjukkan 12 12 orang di antaranya ternyata reaktif corona.
Menurut Yusri, mereka datang ke Jakarta setelah mendapat ajakan demo di gedung DPR. Undangan tersebut diterima melalui media sosial.
“Setelah kita dalami rata-rata mereka mendapat informasi dari media sosial, ajakan melakukan demo di gedung DPR, ini semua rata-rata begitu,”. (tvl)